
Tidak diakomodirnya unsur Ormas Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah dalam jajaran kabinet SBY-Boediono merupakan pertanda telah bergesernya tatanan politik
Pengamat politik LIPI Siti Zuhro menyatakan saat ini merupakan era partai politik. Sehingga kader ormas kurang begitu diperhatikan dalam penyusunan komposisi menteri. Kecuali apabila kader ormas tersebut diusulkan oleh parpol tertentu.
"Jadi eranya sudah beda," ungkap dia saat berbincang dengan okezone di
Zuhro bercerita, tradisi mengambil menteri dari ormas NU dan Muhammadiyah di era Orde Baru karena pada saat itu jumlah parpol masih sedikit. Sehingga kuota menteri masih bisa diisi dari para kader NU dan Muhammadiyah.
Saat era reformasi, tradisi itu pun bisa dilanjutkan karena partai pemenang pemilu tidak banyak memiliki mitra koalisi. "Jadi sekarang partai mitra koalisi yang diutamakan. Selebihnya diambil dari para profesional. Pak SBY di KIB II ini juga kelihatannya ingin membuat format yang beda dari 2004 dan 2009," terangnya./okezone
0 komentar:
Posting Komentar