
Gagasan baru tersebut dilemparkan oleh Dr. Muhammad al-Baltaji, Asisten Sekretaris Jenderal pada Perkumpulan Anggota DPR Ikhwan Mesir (al-Amin al-Musa'id li al-Katlah al-Barlamaniyyah li Nuwwab al-Ikhwan) baru-baru ini.
Al-Baltaji mengatakan, sepertinya Ikhwan perlu untuk membangun kembali pola hubungan yang lebih luas dan luwes antara pihak jama'ah (Ikhwan) dengan nizham (pemerintah).
"Saya berpendapat bahwa dibutuhkan untuk membangun pola hubungan baru antara jama'ah dan pemerintah," kata al-Baltaji.
Pernyataan al-Baltaji tersebut segera menuai kritikan dari mayoritas jajaran petinggi Ikhwan lainnya. Mereka semua menolak proposal dan gagasan al-Baltaji. Sementara itu, beberapa pihak lain di luar organisasi Ikhwan mendukung gagasan tersebut.
Meski demikian, mayoritas petinggi Ikhwan menolak untuk menanggapi dan mengemukakan penolakan mereka atas proposal al-Baltaji ini di ruang publik umum. Alasannya, adalah demi menjaga "sum'ah" jama'ah itu sendiri.
Rencananya, para pengurus Ikhwan akan menggelar rapat internal untuk membahas masalah ini./eramuslim.
0 komentar:
Posting Komentar