Sebuah bom bunuh diri yang menargetkan peserta ritual kaum muslim Syiah membuat 25 orang tewas dan puluhan luka-luka. Bom ini dilancarkan saat warga Syiah merayakan hari suci Asyura pada Senin 28 Desember 2009 di kota terbesar Pakistan, Karachi.
Kekerasan sontak muncul sesaat setelah bom meledak. Tembakan terdengar ke udara dan kemarahan kaum Syiah meluap kepada pihak keamanan yang dinilai gagal mengawal ritual itu.
Pengeboman ini merupakan gelombang termutakhir rangkaian kekerasan yang melanda Pakistan sejak angkatan bersenjata melancarakan serangan pada militan Islam yang terkait dengan Al-Qaida dan Taliban. Sudah 500 orang tewas sejak Oktober lalu.
Karachi sering diserang kekerasan yang terkait dengan Taliban. Kota ini juga menjadi gambar kekerasan sektarian, etnis dan politik yang terjadi di Pakistan. Kalangan ekstrem dari mayoritas Sunni menilai Syiah sebagai menyimpang dari ajaran Islam. Sejak lama, kedua kelompok pun bertikai.
Setelah bom meledak, kerusuhan meledak. Polisi dan paramiliter berusaha mengendalikan keamanan. Sejumlah ambulans berusaha membawa korban ke rumah sakit.
Walikota Karachi, Mustafa Kamal, meminta warga Syiah untuk tenang. "Mohon jangan lakukan kekerasan. Inilah yang teroris-teroris inginkan. Mereka ingin melihat kota ini kembali rusuh," ujar Kamal.
Menteri Dalam Negeri, Rehman Malik, menyebut sejauh ini lebih dari 25 orang tewas dalam peristiwa ini. "Dan lebih dari 50 orang yang terluka," ujarnya.
Menurut Menteri Dalam Negeri ini, serangan dilancarkan seseorang yang membawa bom dan diledakkan pada awal ritual yang biasanya menyakiti tubuh peserta itu. Diperkirakan, ada 16 kilogram bahan peledak yang digunakan dalam pengeboman ini.
Asyura diperingati setiap 10 Muharram, yang di Pakistan jatuh pada Senin ini. Ritual ini memperingati kematian cucu Nabi Muhammad, Hussein, yang meninggal pada abad ketujuh. Umat Syiah kemudian merayakan kematian ini dengan menyakiti diri sendiri sebagai pertanda siksaan yang dialami Hussein./vivanews
0 komentar:
Posting Komentar