AS Tolak Perluasan Permukiman Israel



HONOLULU-Amerika Serikat menentang pembangunan permukiman baru Yahudi di Jerusalem Timur yang merupakan wilayah milik Arab yang dicaplok. Pernyataan Gedung Putih ini terungkap, Senin, seraya menyerukan adanya pembicaraan baru mengenai masa depan wilayah yang disengketakan itu.

"AS menentang pembangunan permukiman baru Israel di Jerusalem Timur," kata jurubicara Gedung Putih Robert Gibbs. Menurut dia, status Jerusalem adalah status permanen yang harus dipecahkan oleh pihak-pihak terkait melalui pembicaraan dan didukung oleh masyarakat internasional. "AS mengakui bahwa Jerusalem adalah masalah yang penting sekali bagi Israel dan Palestina, dan bagi umat Yahudi, Muslim dan Kristiani," kata Gibbs.Gibbs mengeluarkan pernyataannya menyusul laporan baru d Israel yang mengatakan pemerintah Israel telah mengundang tender bagi pembangunan ratusan rumah baru di permukiman Yahudi di Jerusalem Timur. Jurubicara Departemen Luar Negeri AS Ian Kelly mengatakan kepada wartawan bahwa utusan khusus AS untuk Timur Tengah George Mitchell telah menyampaikan penentangan AS terhadap rencana Israel itu ketika bertemu dengan para pejabat Israel di New York pekan lalu.

Permukiman Jerusalem Timur telah menampung sekitar 200 ribu pemukim Yahudi bersama dengan 270 ribu warga Palestina. Perluasan permukiman Israel yang berlanjut merupakan salah satu rintangan terbesar bagi dimulainya kembali pembicaraan perdamaian dengan Palestina, yang sekarang telah ditangguhkan selama satu tahun. Israel merebut Jerusalem Timur dalam perang Timur Tengah 1967 dan kemudian mencaploknya dalam tindakan yang tidak diakui oleh masyarakat internasional. /republika.

0 komentar:

Posting Komentar