Gagal ke Pelantikan SBY-Boediono BEM se-Bandung Raya Demo

Massa yang berunjuk rasa di depan Gedung Sate (Gesat) Jalan Diponegoro semakin bertambah, Selasa (20/10/2009). Setelah sebelumnya ada GMNI, KAMMI dan HMI, datang lagi 150 orang dari BEM se-Bandung Raya, 15 orang dari BEM Unpas, dan 35 orang dari PMII Kota Bandung.

Mereka datang sekitar pukul 10.00 WIB secara bersamaan dari sisi kanan dan sisi kiri Gedung Sate. Massa yang kian bertambah membuat arus lalu lintas di Jalan Diponegoro ditutup.

Sementara itu BEM se-Bandung Raya membawa dua peti setinggi dua meter, sebagai simbolis terkubur janji-janji SBY yang tidak terpenuhi. Dalam peti tertulis '11 janjiku 5 tahun dulu gugur tidak diselesaikan, tak masalah, tinggal kubuat 15 janji baru'.

Menurut Koordinator Lapangan BEM Se-Bandung Raya Taufik Perdana mereka berencana akan pergi ke pelantikan SBY-Boediono di Jakarta. Tapi belum juga berangkat, mereka sudah dicekal polisi dan dilarang berangkat dengan alasan keamanan.

"Pada saat pelantikan SBY tidak boleh ada mobilisasi ke ibukota," jelasnya.

Polisi pun menyuruh mahasiswa membubarkan diri. Namun mereka tidak ingin membatalkan niatnya, dan mengalihkan aksi ke Gedung Sate.

Taufik mengaku kecewa dengan pencegatan dari aparat. Hal ini menunjukkan pada hari pelantikan telah terjadi tindakan otoriter. "Kami merasa dikebiri. Bahkan kami menyampaikan aspirasi pada presiden tidak bisa," tuturnya.

Menurut Taufik mereka menolak absolutisme pemerintahan SBY-Boediono yang dikhawatirkan mengancam, seperti pemerintahan orde baru. Selain itu, mereka pun menuntut pemerintah agar menyelesaikan berbagai persoalan negara, di antaranya kasus Bank Century dan Lapindo.

Dalam aksi tersebut, Komando aksi terbagi dua antara BEM se-Bandung Raya dan gabungan organisasi-organisasi lainnya.

Sempat ada aksi saling dorong antara petugas dan mahasiswa. Sempat pula ada aksi bakar ban dilakukan para demonstran.

Melihat kemungkinan aksi akan memanas, di balik gerbang sudah bersiaga sekitar 50 orang polisi dengan tameng yang menutupi seluruh badan. Sebuah mobil berkawat duri terparkir di dalam Gedung Sate.

Saat ini separuh mahasiswa ada yang meninggalkan Gedung Sate, tapi ada juga yang bertahan. Sampai pukul 11.30 WIB Jalan Diponegoro masih ditutup./detik.



0 komentar:

Posting Komentar