Puluhan warga dan Front Pembela Islam Kota Bandung berjaga-jaga di Masjid Ash-shofa Jalan Jenderal Sudirman No 626, Selasa (20/10/2009). Penjagaan dilakukan terkait isu akan dibongkarnya masjid tersebut.
Namun FPI mengaku isu tersebut masih simpang siur. Tanda-tanda pembongkaran pun masih belum terlihat hingga pukul 09.30 WIB.
Salah seorang nadir atau yang diberikan kuasa mengelola tanah wakaf, Rahmat Abdullah mengatakan ada isu masjid akan dibongkar karena akan dijual oleh salah seorang ahli waris.
Menurutnya, sejak 1953 masjid ini diwakafkan pada almarhum ayahnya Rahmat Jawari. Namun kini isunya, masjid ini mau dijual oleh ahli waris.
"Maka, saya yang diberikan kuasa mengawal tanah wakaf, keberatan bila masjid ini dibongkar, begitupun dengan warga sekitar," ujarnya ditemui di lokasi.
Sementara itu Ketua FPI Kota Bandung Saeful Abdullah mengatakan kedatangan FPI karena diminta warga untuk membantu menangani konflik tersebut.
"Ini tidak lazim kalau masjid dijual belikan, kami akan jadi mediator untuk menyelesaikan masalah ini," ujar FPI.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Kota Bandung Bukhari Muslim juga menyatakan isu pembongkaran masjid juga masih simpang siur.
"Kami akan lakukan klarifikasi terlebih dahulu meminta informasi dari DKM, masyarakat, penjual dan pembeli tanah ini. Mudah-mudahan dengan musyawarah ada jalan keluar," ujarnya.
Saat ini masjid dijaga oleh petugas kepolisian tak berseragam, sekitar 15 anggota FPI, dan puluhan warga./detik.
1 komentar:
semoga mereka tetap istiqomah
Posting Komentar