ALHIKMAHONLINE.COM-- Alqur'an, Buku Islam serta naskah-naskah bersejarah hasil tulisan tangan dengan bahasa Pegon (Arab-Sunda) sekitar abad 19-20 Masehi , menjadi perhatian para pengunjung yang membanjiri Pameran Buku Bandung 2009, Landmark Convention Hall Braga Bandung.
Pameran Buku Bandung yang berlangsung mulai hari ini, 5 sampai dengan11 Agustus 2009 ini memang lain dari biasanya. Selain diikuti oleh beberapa penerbit buku dengan jumlah 127 stand juga diikuti gabungan museum Bandung seperti Sribaduga, Prabu Geusan Ulun, Indonesia Menggugat dan PT Pos.
Diantara naskah-naskah bersejarah itu terdapat kitab berjudul ‘Wawacan Panganten Tujuh’ kitab ini ditulis oleh R.H Muhamad Sanusi Penghulu Sumedang kemudian disalin oleh R.H Muhammad Husna pada tahun 1905 Masehi.
Kitab yang menggunakan tulisan Pegon (Arab-Sunda) ini menceritakan kisah perkawinan tujuh pasang pengantin dalam sejarah Islam yang semuanya dilaksanakan pada hari jumat diantaranya pernikahan Nabi Adam dengan Hawa, Nabi Yusuf dengan Zulaeha, Nabi Musa dengan Sopura, Nabi Sulaiman dengan Ratu Balqis, nabi Muhammad dengan Siti Khadijah, Nabi Muhammad dengan Aisyah serta sahabat Ali dengan Fatimah.
Selain itu yang tidak kalah menarik adalah keberadaan Alquran yang ditulis oleh K.H.R.D Abdul Madjid, Penghulu Sumedang pada tahun 1856. uniknya Pada halaman tengah surat alkahfi ayat 1-7 serta pada surat al falaq, an Nas terdapat hiasan kaligrafi. Ayat-ayat alquran tersebut dilengkapi dengan terjemahan dalam bahasa sunda Pegon (Arab-Sunda) yang ditulis di bawahnya.
Pegon merupakan huruf berbasis huruf Arab yang dipakai untuk bahasa Jawa dan Sunda, khususnya untuk teks-teks tentang Islam. Menurut peneliti naskah kuno Sribaduga , Tin Wartini, tulisan pegon ini berkembang di Jawa Barat sekitar abad 16-17 Masehi. “Mula-mulanya tulisan ini berkembang di pesantren-pesantren pada abad ke 16-17 M,” kata Tin Wartini.
0 komentar:
Posting Komentar