Meskipun Jund Ansar Allah hanya mengerahkan ratusan orang dalam acara mereka di mesjid Gaza, namun hal tersebut tetap merupakan tantangan besar lainnya yang bagi gerakan Islam nasionalis semacam Hamas.
Berbicara sebelum shalat Jumat yang dipimpin oleh Abdel-Latif Moussa, Abu al-Noer al-Maqdessi mengumumkan untuk pertama kalinya kekuasaan emirat Islam berlaku di wilayah Palestina, mulai dari Rafah, tempat tinggalnya. al Maqdessi bersumpah untuk menerapkan aturan Islam.
"Kami deklarasikan lahirnya Emirat Islam," kata laki-laki paruh baya berjanggut tebal. Al-Maqdessi dikawal oleh empat orang berpakaian hitam dengan tutup kepala, dan satu orang mengenakan rompi yang sudah dipasangi bom.
Ismail Haniyeh, kepala pemerintahan Hamas di Gaza, menolak dalam khutbah Jumatnya bahwa tidak ada satu kelompok bersenjata lainnya yang ada di wilayah Palestina, seperti yang dinyatakan oleh Israel.
"Kelompok-kelompok seperti itu tidak hidup di tanah Gaza... Tidak ada pejuang lainnya di Gaza kecuali para pejuang yang terdiri dari warga Gaza sendiri," katanya.
"Propaganda Zionis" seperti itu hanyalah akal-akalan Israel untuk membuat dunia memusuhi Hamas, kata Ismail Haniyeh.
Pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri, menyebut bahwa ada kesalahan berpikir dalam pidato yang diungkap al-Maqdessi. Bahkan kementrian dalam negeri Hamas lebih lancang dengan memanggil al-Maqdessi "gila".
Sebelumnya kelompok al-Maqdessi mengumumkan keberadaannya di Gaza dua bulan lalu, setelah tiga anggotanya terbunuh dalam serangan di perbatasan.
Maqdessi mengingatkan Hamas agar tidak mengeluarkan keputusan untuk mengambil alih mesjid dimana dia memimpin shalat para pengikutnya: "Jika mereka berani mendekati mesjid, mereka akan tahu rasa," kata salah seorang imam.
Maqdessi mengatakan kelompoknya tidak akan memulai serangan melawan Hamas tetapi "siapa pun yang berani menumpahkan darah kami, maka darahnya akan ditumpahkan pula".
Dia mendesak agar setiap orang yang mempunyai senjata untuk bergabung dengan kelompoknya dan akan mengumumkan sayap militernya dalam shalat jumat yang akan datang.
Kelompok ini meyakini bahwa demokrasi haram dalam Islam karena mengikuti undang-undang manusia yang melebihi firman-firman Allah.
"Pada siapa anda takut?" Amerika? Inggris? Perancis? Uni Eropa? Anda sebaiknya takut hanya kepada Allah," kata al-Maqdessi yang ditujukan pada Hamas yang selalu mau untuk mengadakan dialog dengan Barat./arrahmah.
Foto - Foto Deklarasi Imarah Islam Palestina:
0 komentar:
Posting Komentar