Warga Cirebon Ngaku Isa Almasih


Seorang warga Cirebon mengaku sebagai Isa Almasih. Tak tanggung-tanggung, pria bernama Ivan Santoso, warga Permata Harjamukti Kota Cirebon ini juga mengaku dirinya baru turun dari langit.

Rabu (29/7) siang, dengaan ditemani ketua RT 1 Edi Junaedi (60), Radar Cirebon (Grup JPNN) mendatangi kediaman Ivan di blok C8 No 18, komplek Permata Harjamukti. Menurut keterangan Edi, Ivan tinggal sendirian setelah beberapa tahun sebelumnya dicerai oleh sang istri yang telah memberinya dua anak.

Jemuran pakaian dalam berjaga di pintu masuk, pagar rumah Ivan. Di kaca tertempel pengumuman dikontrakan dan keterangan penerima zakat (amil zakat). Diberi salam sebanyak dua kali, tuan rumah keluar mengenakan baju koko dan celana pendek. Rambutnya gondrong dengan janggut lebat.

Ivan mempersilahkan kami masuk. Didinding rumah berjejer aneka kopiah dan kerudung yang masih berbungkus plastik seperti barang dagangan. Sambil melinting rokok klobot, Ivan berkenan berbincang dengan Radar.

Ia mengungkapkan mengapa mau jadi amil zakat, padahal sesuai ketentuan amil zakat mestilah dalam bentuk sebuah lembaga atau kelompok masyarakat, bukan perorangan, ialah karena selama ini konsep amil zakat yang beredar tidak sesuai dengan Alquran.

“Amil zakat di negara ini keliru, karenanya saya ingin buat amil zakat sendiri. Tidak masalah sendirian juga. Amil zakat yang ada sekarang tidak sesuai dengan tuntunan Alquran, masa zakat hanya 2,5 persen dipukul rata baik buat yang kaya maupun miskin, kan tidak begitu,” katanya.

Setelah terlihat merasa nyaman mau berbicara dalam suasana hangat, Radar kemudian menyinggung foto diri Ivan yang dibawahnya diberi keterangan Isa Almasih putera Maryam. Tanpa basa-basi, Ivan menegaskan bila dirinya memang Isa Almasih yang diutus Tuhan untuk membuktikan kebenaran bila umat manusia harus mengikutinya.

“Saya ini memang Isa Almasih putera Maryam, bahkan sejak bayi saya sudah bisa berbicara pada siapapun. Ruh saya adalah kudus, suci. Kalau ternyata ada kesalahan yang saya perbuat, maka sejatinya itu bukan dari dalam diri saya, tapi akibat kesalahan manusia-manusia jahat yang ada disekeliling saya,” terangnya.

Ivan mengisahkan bila ia lahir antara tahun 1966-1977 di puncak pegunungan Himalaya. Beranjak dewasa ia mengaku diangkat Tuhan untuk bertugas di langit membantu kebutuhan bumi. “Karena itu, saya selalu dekat dengan Jibril dan Mikail,” selorohnya.

Setelah cukup tinggal di langit, tutur Ivan, beberapa tahun lalu dirinya ditanya oleh Tuhan apakah mau tinggal di bumi dan ia pun menyanggupi. Ivan mengaku turun ke bumi sempat tinggal di Cina, Jepang, Korea, Eropa dan akhirnya terbang ke Cirebon.

Ditanya apakah selama ini sebagai yang merasa utusan Tuhan memiliki pengikut, dengan raut sedih Ivan menyebutkan pengikutnya banyak termasuk presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hanya saja, ungkapnya, seiring waktu semua pengikut banyak yang tidak setia hingga akhirnya khianat.

“Saya akan tetap berdakwah sebagai Isa Almasih. Harusnya semua orang mengakui saya, saya adalah Isa Almasih,” tegas Ivan menutup pembicaraan.

Menurut keterangan Edi, Ivan tinggal di Permata sejak 1999. Beberapa tahun terakhir Ivan mempelajari buku kajian pendalaman agama tanpa seorang guru. Entah kenapa sejak saat itu perilakunya mulai aneh.

“Ivan kerap mengurung diri dalam rumah. Kalaupun berinteraksi dengan tetangga, ia selalu berbicara mengatasnamakan utusan Tuhan. Bahkan sikapnya yang aneh ditunjukan dengan menyatakan kalau kiblat di masjid lingkungan kami salah dan mesti diubah,” ucapnya.

Edi menerangkan ulah keseharian Ivan sejauh ini dari tetanga dekatnya, cukup meresahkan. Diantaranya bila seharian dirumah, Ivan selalu menyetel murottal Alquran dengan volume keras mulai pagi ke pagi lagi.

“Warga kami sudah menilai Ivan kurang waras, jadi ngomongnya ngelantur kemana-mana. Memang dalam berkomunikasi ia masih lancar saja, tapi yang dibicarakan tidak jelas. Saya kira Ivan stres karena dicerai istrinya yang tidak tahan hidup bersama dia,” tandasnya.

Disinggung apakah ada rencana warga memberi tindakan atas kelakuan Ivan yang telah meresahkan tersebut, Edi enggan berkomentar lebih lanjut

Menurut warga sekitar, Ivan yang mengaku Isa Almasih ini ternyata telah menyebarkan selebaran. Namun, warga justru melihat Ivan sebagai orang stres.

"Ia cuma nyebarin selebaran, ajakan yang menyatakan dia (Ivan) sebagai Isa Almasih. Ya, nggak ada ya, soalnya kami hanya menanggap dia orang stres saja," kata salah satu warga Harjamukti.

Sementara, Ketua MUI Kota Cirebon Machfudz Bakri mengatakan, pengakuan Ivan tersebut sebagai kebohongan sehingga tidak perlu dipercaya.

"Isa Almasih putra Maryam memang benar, tetapi yang turun dari langit sekarang ini kebenarannya tidak bisa kita percayai," jelas Machfudz.

Dengan adanya warga yang mengaku Isa Almasih ini, MUI berharap agar pihak terkait segera mengamankan orang tersebut, dan memeriksanya termasuk kemungkinan adanya kemungkinan gangguan kejiwaan.

sumber dakta

0 komentar:

Posting Komentar