Sang Istri Keberatan Hendrawan Aktif di JI


Kota Batu - Hendrawan (50) sempat ditegur istrinya, Najwa (41) karena sering beraktivitas bersama kelompoknya di Jamaah Islamiyah (JI). Namun, teguran itu tidak pernah ditanggapi Hendrawan hingga akhirnya Densus 88 Anti Teror menangkapnya di Solo akhir 21 Juni 2009 lalu.

"Bu Najwa itu bilang ke saya sudah sering memperingatkan agar Pak Hendrawan tidak ikut-ikut Jamaah Islamiyah. Tapi tidak pernah ditanggapi," kata Ali Muntahid, sopir mobil yang disewa Hendrawan ke Solo ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Jalan Mawarputih RT04/RW12, Dusun Sukorembug, Desa Sidomulyo, Kota Batu, Jawa Timur, Kamis (23/7/2009).

Kisah itu diungkapkan Najwa kepada Ali ketika berada di Mapoltabes Solo setelah penangkapan oleh Densus 88 Anti Teror.

Pada kesempatan itu istri Hendrawan juga meminta maaf atas terjadinya penangkapan terhadap suaminya. "Ibu Najwa berulang kali meminta maaf kepada saya tentang masalah itu. Dia mengatakan semua ini karena imbas kegiatan suaminya," ungkap Ali.

Rupanya penangkapan terhadap Hendrawan telah direncanakan sejak lama oleh polisi. Hendrawan diduga telah diintai sejak 4 bulan sebelum penangkapan. Bahkan, polisi telah mengintai Hendrawan sejak keberangkatan dari Kota Batu menuju Solo.

"Polisinya bilang telah mengintai sejak 4 bulan lalu dengan tinggal dekat rumah kontrakan Hendrawan milik Pak Kamsun. Polisinya juga bilang telah mengintai mulai dari berangkat dari rumah," tutur bapak dua anak ini.

Hendrawan ditangkap Densus 88 Anti Teror karena diduga terlibat jaringan teroris yang terkait dengan Dr Azahari dan Noordin M Top dan Jamaah Islamiyah. Hendrawan (50), tercatat sebagai warga Dusun Santrean RT 04/ RW 01, Desa Sumberejo, Kota Batu, Jawa Timur dan tinggal di rumah kontrakan.
(gik/asy)
Sumber www.detiknews.com

0 komentar:

Posting Komentar