Syafi'i Ma'arif Dukung Fatwa Haram Rokok

(wartaislam.com) Mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafi'i Ma'arif setuju dengan fatwa haram rokok yang dikeluarkan Majelis Tarjih Muhammadiyah. Sebab, efek negatif rokok bukan saja bagi perokok tapi juga kesehatan orang sekitarnya. "Saya setuju, walaupun tidak mudah dilaksanakan," katanya kepada VIVAnews, semalam.

Larangan merokok, kata Syafi’i, sudah lama dilakukan. Namun, pelaksanaannya terkendala akibat terlalu banyaknya perokok dan mereka sudah menganggapnya hal biasa.

"Harus dipertimbangkan juga buruh pabrik rokok, petani tembakau dan lain-lain," katanya.

Menurut dia, meski sulit dilaksanakan, fatwa tersebut layak diikuti. Dengan catatan, masyarakat diberi pelajaran dan pengertian kebaikan di balik larangan merokok.

Muhammadiyah memfatwakan rokok haram dalam kesepakatan yang dijalin di Yogyakarta 8 Maret 2010. Sebelumnya Muhammadiyah selama bertahun-tahun berfatwa rokok hukumnya mubah atau dibolehkan.

Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Majelis Tarjih, Yunahar Ilyas, mengakui fatwa susah dilaksanankan. Sebab itu, di dalam naskah fatwa tarjih itu dibedakan status hukum dan pelaksanaan.

"Status hukum jelas haram, tapi dalam pelaksanaan bertahap, tidak serta merta sekaligus," ujarnya.

Bersamaan dengan itu, kata Yunahar, petani tembakau bisa mencari alternatif. "Fatwa ini ditetapkan dengan mengingat prinsip at-tadriij (berangsur), at-taisiir (kemudahan), dan ‘adam al-kharaj (tidak mempersulit)," ujarnya.

Yunahar menuturkan banyak perokok ingin berhenti tetapi kesulitan karena sudah kecanduan. Sebab itu, rumah sakit di bawah naungan Muhammadiyah akan membuka klinik terapi berhenti merokok. "Ada metodenya," kata dia.

Dia mencontohkan metode berhenti itu antara lain rokok diganti dengan permen khusus atau rokok palsu. "Zat beracunnya yang berbahaya dihilangkan, di rokok itu yang ada nikotin saja. Mengonsumsi itu sampai benar-benar bisa berhenti," katanya.
sumber : viva
foto : viva

0 komentar:

Posting Komentar