(wartaislam.com) Jakarta - Muktamar NU akan digelar 22-27 Maret 2010 di Makassar. Ada dua kubu besar yang akan bertarung memperebutkan posisi strategis di organisasi sosial kemasyarakatan terbesar di Indonesia itu. Dua kelompok itu adalah kelompok ulama dan politisi.
"Ada pertarungan dua kelompok. Yang satu politisi dan yang satu lainnya kelompok idealis yang betul-betul ulama, bukan politisi," kata Ketua DPP PKB Marwan Ja'far usai peluncuran bukunya yang berjudul 'Ahlussunnah Wal Jama'ah' di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (19/3/2010).
Dalam pandangan Marwan, dua kelompok ini yang akan memperebutan posisi tanfidizyah dan syuriah PBNU periode 2010-2015 mendatang. Sayangnya, Marwan tidak menyebut secara pasti dan detail siapa-siapa yang disebut kelompok ulama dan kelompok politisi.
"NU sebaiknya dipimpin oleh ulama bukan politisi. Karakter politisi dikhawatirkan akan meruntuhkan NU. Ini pertaruhan bagi NU. Kalau memang dipimpin politisi bukan ulama, ya tunggu saatnya untuk hancur," jelas Marwan.
Marwan melihat pertarungan kedua kelompok ini kian memanas. Karena itu, ketua FPKB DPR ini berharap kader NU jernih melihat persoalan ini dan berani membuat pilihan dalam Muktamar NU yang lebih mementingkan maslahat bagi NU.
"Semoga para muktamirin berpikir jernih. Kalau kelompok politisi yang menang, NU akan mengalami degradasi," pungkas Marwan.
sumber : detik
0 komentar:
Posting Komentar