(wartaislam.com) YERUSALEM–Mantan penceramah Masjid Al Aqsa, Dr. Yousuf Salama, pada hari Rabu memperingatkan bahwa situs-situs suci di Mekkah dan Madinah juga rentan terhadap bahaya Zionis.
Hal itu akan terjadi jika negara-negara Muslim dan rezim Arab tetap bersikap pasif dalam menyikapi tindakan-tindakan Israel untuk me-Yahudi-kan Masjid-Masjid Palestina, dan puncaknya adalah Masjid Al Aqsa.
“Jika negara-negara itu membiarkan Masjid Al Aqsa dan tetap membisu dengan upaya Zionis dalam melakukan Yahudisasi kota Yerusalem, maka jangan heran jika (Zionis) juga menarget Mekkah dan Madinah, yang juga menjadi lokasi situs suci umat Islam,” kata Dr. Khatib kepada Palestinian Information Center.
Ia juga menambahkan bahwa struktur bangunan dan fondasi Masjid Al Aqsa telah menjadi semakin lemah akibat penggalian terus-menerus yang dilakukan Israel. Hal itu memungkinkan Masjid Al Aqsa runtuh kapan saja.
Ia menekankan bahwa setiap Muslim yang tidak berusaha melindungi Masjid Al Aqsa dan melawan upaya Yahudisasi adalah pendosa dan harus memohon ampunan kepada yang Maha Kuasa.
Ia menambahkan, baru-baru ini dirinya mengirimkan surat kepada sekretaris jenderal Liga Arab dan memintanya untuk meletakkan isu Yerusalem serta Masjid Al Aqsa dalam agenda utama KTT Arab yang akan datang.
Pekan lalu, pasukan bersenjata Israel menyerbu Masjid Al Aqsa. Sebuan tersebut diawali dengan merantai gerbang-gerbang masuk Masjid Al Aqsa. Sejumlah orang yang tengah beribadah digelandang ke halaman Al Haram Asy Syarif dan di dalam Masjid Marwan. Bentrokan pun tidak terhindarkan antara pasukan penjajah dan orang-orang yang tengah beribadah di daerah pasar Kota Tua Yerusalem.
Pasukan Israel menembakkan gas air mata, peluru karet, dan granat kejut. Israel juga menyerang para pria, wanita, lansia dan anak-anak dengan tongkat pemukul. Mereka tidak diperkenankan meninggalkan lokasi ketika serangan terjadi.
Staf medis di Yerusalem terjajah mengatakan bahwa ada 30 hingga 50 orang yang dirawat karena mengalami cedera akibat bentrokan tersebut. Di antara orang-orang yang terluka, terdapat pula wanita dan anak-anak. Tim medis masuk ke dalam wilayah Masjid sementara pasukan penjajah menghalangi mobil ambulans untuk memasuki kompleks suci tersebut. Menurut Israel, tiga orang prajuritnya terluka dalam operasi tersebut.
Di Penghujung bulan Februari lalu, setidaknya 15 orang warga Palestina terluka ketika pasukan penjajah Israel menyerbu Masjid Al Aqsa.
“Polisi (Israel) memprovokasi orang-orang,” kata Abdul Azim Samhadana, kepala Wakaf Palestina, kepada Haaretz.
Pasukan penjajag menembakkan gas air mata dan peluru karet kepada peziarah Palestina yang hanya mampu melawan dengan lemparan batu ke arah para ekstremis Yahudi ang mencoba merangsek masuk kompleks Masjid.
Bentrokan tersebut membuat setidaknya 15 orang warga Palestina dan dua orang prajurit terluka. Ada tujuh orang yang ditangkap.
Polisi Israel mengklaim bahwa ada 1.000 orang “turis” yang mengunjungi kompleks Masjid suci tersebut pada pagi harinya.
Adnan al-Husseini, gubernur Al-Quds yang ditunjuk Palestina, mengatakan bahwa para penduduk Palestina sampai bermalam di Masjid Al Aqsa karena khawatir jika para ekstremis Yahudi menyusun rencana untuk memasuki Masjid tersebut.
Kaum Yahudi mengklaim terdapat “kuil Solomon” di bawah Masjid suci tersebut, oleh karena itu, Israel melakukan segala cara untuk menghancurkan Masjid Al Aqsa guna membangun kuil mereka. (dn/pi/mm/io) sumber : suaramedia.
0 komentar:
Posting Komentar