(wartaislam.com) SURABAYA - Ribuan massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD Provinsi Jawa Timur, menggelar aksi penolakan kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ke Indonesia. Alasannya, Obama adalah presiden negara penjajah di dunia.
Aksi sekitar 4 ribu HTI ini digelar di depan gedung Konjen AS, Jalan Dr Soetomo Surabaya, Minggu (14/3/2010).
Massa HTI menyerukan organisasi masyarakat (ormas), organisasi politik (orpol),
pemerintah dan elemen masyarakat lainnya, agar menolak kedatangan Obama ke Republik Indonesia.
"Kami menyerukan agar menolak kedatangan Obama ke Indonesia, karena dengan semua
tindakan brutal di sejumlah negara muslim, seperti Irak, Afghanistan, Pakistan dan negara muslim lainnya, berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam," kata Ketua HTI DPD Jatim Khoiri Sulaiman kepada wartawan di sela-sela aksinya.
Khoiri menegaskan, kunjungan Obama ke Indonesia, tidak lain untuk mengkokohkan kepentingan politik dan ekonomi AS di Indonesia. Sedangkan, riwayat hidup Obama yang masa kecilnya pernah tinggal dan bersekolah di Jakarta, dan diantara nenek moyangnya beragama Islam, tidak bisa dijadikan dasar mengistimewakan Obama.
"Obama memang tamu. tapi tamu itu ada dua macam. Tamu yang baik dan tamu yang bermasalah. Obama adalah tamu yang bermasalah, karena dia hingga sekarang terus
menghancurkan negeri-negeri muslim dan membunuh rakyat di sana. Karena itu, kami
menyerukan kepada umat Islam untuk sungguh-sungguh berjuang mewujudkan kehidupan Islam dan diterapkan syariah Islam," tegasnya.
Ribuan massa yang terdiri dari orang dewasa, ibu-ibu hingga anak-anak, berkumpul dan berjalan kaki dari Taman Bungkul menuju ke Konjen AS, yang jaraknya sekitar 1 km. Sambil berjalan, mereka mengusung poster dan spanduk yang diantaranya bertuliskan 'Obama The Real Terrorist', 'Tolak Obama, Presiden Negara Penjajah' dan poster lainnya.
Selain itu, mereka juga menggelar aksi teaterikal yang menggambarkan kekejaman Obama terhadap serta rencana Obama yang ingin mengeksplorasi migas dan freeport di Indonesia.
Aksi ribuan massa HTI DPD Jatim ini mendapatkan penjagaan cukup ketat sekitar 1.200 personel gabungan dari Polres Surabaya Selatan, Polwiltabes Surabaya, Polda Jatim dan Brimob Polda Jatim. Meski sempat mengganggu arus lalu lintas dan dilakukan penutupan jalan Dr Soetomo dari Jalan Polisi Istimewa menuju ke Diponegoro dan sebaliknya, aksi ini berjalan lancar dan damai.
sumber : detik
0 komentar:
Posting Komentar