FBI Jadikan Facebook sebagai Mata-mata

(wartaislam.com) SAN FRANCISCO- Pelaku kriminal nampaknya harus cepat-cepat melupakan demam pertemanan di situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Friendster, ataupun MySpace.

Akun- akun mereka di situs-situs ini bisa menjadi senjata makan tuan karena Biro Penyidik Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) sedang gencar memburu pelaku kriminal lewat jejaring sosial.

Strategi yang mereka lakukan pun bermacam-macam dari memalsukan identitas mereka untuk mempermudah akses hingga terang-terangan mengaku FBI. Jika dalam beberapa hari ke depan, Anda dikejutkan dengan permintaan FBI untuk menjadi teman atau follower Anda di Facebook atau Twitter, memang begitulah adanya.

Mereka memang benar-benar ingin mengajak Anda untuk menjadi sumber berharga atau sharing informasi. Juru bicara FBI Philadelphia J.J. Klaver mengatakan, teknologi internet terutama situs jejaring sosial sangat bermanfaat dalam melacak pelaku kriminal ataupun menjaring informasi dari masyarakat umum.

Situs seperti Facebook juga berguna dalam mendekatkan diri dengan saksi kejahatan. “Dahulu foto-foto penjahat dipasang di kantor pos. Sekarang kita bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi internet untuk itu. Semakin banyak orang yang melihat pelaku kriminal yang kita cari maka makin besar kesempatan kita untuk menangkapnya,”jelas Klaver.

Salah seorang pelaku kriminal yang kena getah akibat asyik bermain Facebook adalah Sopo. Warga asal Kamerun tersebut ditangkap September silam karena membeberkan sendiri rahasianya.

Sopo yang sudah lama menjadi buruan FBI karena pembobolan kartu kredit tersebut malah menulis status di Facebook yang mengundang perhatian. Tanpa ragu-ragu dia menyebut Kota Cancun, Meksiko, sebagai surga baru bagi dia.Tak cukup dengan itu, Sopo juga menulis, “Hidup begitu indah dan gampang. Saya hanya ingin bersenang-senang dan berpesta di sini.”

FBI yang mengetahui keberadaan Sopo kemudian melacaknya hingga ke Meksiko. Sopo yang sedang asyik-asyiknya menikmati apartemen mewah, pekerjaan, dan kehidupan baru itu pun dengan mudah diringkus FBI dan Kepolisian Meksiko.
Berdasarkan data kelompok advokasi Electronic Frontier Foundation (EFF), Departemen Kehakiman AS dan FBI sudah lama memanfaatkan internet untuk “menjebak korban”.

Mereka bahkan meyakini kalau anggota FBI sudah dilatih secara khusus untuk membongkar identitas pengguna Facebook. Kecanggihan teknologi yang mereka gunakan memungkinkan mereka untuk bisa mencari tahu informasi serta data asli dan palsu Facebookers. Informasi tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk mencari lokasi keberadaan pelaku kriminal.

EFF menilai, langkah FBI ini bisa membatasi kebebasan pengguna internet. Namun, FBI toh berdalih kalau strategi penggunaan situs jejaring sosial seperti Facebook sebagai mata-mata baru mereka lebih banyak memberi dampak positif dari negatif. Mereka bahkan percaya kalau daftar pelaku-pelaku kriminal kelas kakap bisa dicari dengan bantuan Facebookers atau pengguna situs jejaring sosial lain.
sumber : okez

0 komentar:

Posting Komentar