Seorang penumpang asal Nigeria berupaya meledakkan pesawat Northwest Airlines, Jumat 25 Desember 2009, saat akan mendarat di bandara kota Detroit, Amerika Serikat. Aksi itu digagalkan sesama penumpang.
Demikian ungkap sejumlah pejabat keamanan nasional dan aparat hukum AS. "Kami yakin bahwa ini merupakan upaya aksi terorisme," kata seorang pejabat kantor kepresidenan AS, Gedung Putih.
Peter King, anggota DPR yang masuk dalam Komisi Keamanan Nasional, mengungkapkan bahwa tersangka seorang pemuda 23 tahun bernama Abdul Mudallad. Menurut kantor berita Associated Press, Mudallad mengaku aksi itu berdasarkan instruksi dari jaringan teroris al-Qaida.
Menurut King, pesawat Northwest Airlines itu melayani rute penerbangan dari Nigeria menuju Detroit melalui Amsterdam (Belanda). Pesawat Airbus A330 itu membawa 278 penumpang dan awak.
Juru bicara Badan Penerbangan Federal (FAA), Elizabeth Isham Cory, mengungkapkan bahwa situasi di pesawat itu berlangsung normal sebelum bersiap melakukan pendaratan di Detroit.
Namun, jelang pendaratan, pilot mengumumkan keadaan darurat. Pesawat pun mendarat dengan mulus pada pukul 11.51 waktu Detroit (Sabtu tengah malam WIB).
Sementara itu, kalangan pejabat intelijen AS mengungkapkan bahan peledak yang digunakan pria itu merupakan campuran bubuk dan cairan. Namun, Mudallad gagal mengaktifkan peledak itu dan kabarnya dia langsung dibekuk oleh sejumlah penumpang.
Salah seorang penumpang, Syed Jafri, mengungkapkan bahwa insiden itu terjadi saat pesawat bersiap melakukan pendaratan. Jafri mengaku bahwa dia duduk tiga deret di belakang pelaku.
Dia saat itu melihat kilatan sinar dan mencium bau asap. "Pria muda di belakang saya langsung lompat untuk membekuk dia," kata Jafri.
Menurut sumber intelijen, pelaku tampaknya mengalami cedera dan dia dirawat di rumah sakit di Ann Arbor, Michigan.
Al-Qaida Dikaitkan Aksi di Northwest Airlines
Seorang penumpang Northwest Airlines asal Nigeria mengatakan, ia berupaya meledakkan pesawat atas instruksi al-Qaida. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat, 25 Desember 2009. Namun serangan teroris tersebut berhasil digagalkan ketika pesawat mendarat di Detroit, Amerika Serikat.
Penerbangan 253 Northwest Airlines membawa 278 penumpang. Sekitar 20 menit sebelum mendarat di bandara, terdengar suara seperti petasan yang meletus. Salah seorang penumpang kemudian loncat ke arah penumpang lain, dan mencoba untuk meringkusnya. Segera sesudah itu, dengan celana robek dan kaki terbakar, tersangka dibawa ke deretan kursi depan pesawat.
Gedung Putih menyatakan, mereka meyakini bahwa peristiwa itu merupakan upaya tindakan terorisme. Langkah-langkah keamanan yang lebih ketat akan segera diterapkan pada sektor penerbangan. Namun Gedung Putih belum merinci lebih lanjut tentang langkah pengetatan keamanan tersebut.
Petugas penegak hukum mengidentifikasi tersangka sebagai Umar Farouk Abdul Mutallab. Salah satu sumber mengatakan, pria tersebut mengklain telah diberi instruksi oleh al-Qaida untuk meledakkan pesawat di atas tanah Amerika Serikat.
“Suaranya terdengar seperti petasan dalam sarung bantal,” ujar Peter Smith, penumpang asal Belanda. “Awalnya ada suara letupan, kemudian terlihat asap,” katanya lagi. Setidaknya seorang penumpang telah bertindak berani dalam merespon hal tersebut.
Smith menyatakan, penumpang pemberani tersebut duduk berseberangan dengan tersangka. Ia kemudian meloncati penumpang lain, menyeberangi lorong pesawat, dan mencoba untuk membekuk tersangka. Penumpang heroik itu pun terlihat terbakar.
Penerbangan Northwest Airlines itu berangkat dari Nigeria, melewati rute Amsterdam, sebelum sampai ke Detroit. Penerbangan menggunakan Airbus 330-300 tersebut berhasil mendarat dengan selamat. Penumpang yang menjadi tersangka segera diringkus dan diinterogasi oleh otoritas penegak hukum.
FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengeluarkan nota intelijen pada 20 November mengenai sinyalemen ancaman pada musim liburan akhir tahun, dari mulai Thanksgiving sampai tanggal 1 Januari. Saat dikeluarkannya nota intelijen tersebut, staf intelijen mengaku, mereka tidak memiliki infoemasi spesifik tentang rencana serangan oleh al-Qaida atau kelompok teroris lain.
Presiden Barack Obama segera mendiskusikan insiden tersebut dengan petugas keamanan. Gedung Putih mengatakan, ia terus memonitor perkembangan situasi seputar insiden tersebut, dan menerima seluruh perkembangan terbaru dari tempat berliburnya di Hawaii.
Penumpang pesawat sendiri telah diinterogasi pada Jumat sore. Sumber intelijen mengatakan, penumpang Nigeria yang menjadi tersangka saat ini telah ditangkap dan sedang dirawat di Rumah Sakit Ann Arbor, Mich. Semua sumber berbicara secara anonim, karena proses investigasi masih berjalan.
Nama Mutallab Sempat Masuk Data Intelijen AS
Salah seorang pihak berwenang AS yang berbicara secara anonim, mengatakan bahwa nama Umar Farouk Abdul Mutallab, penumpang Nortwest Airlines asal Nigeria yang berupaya meledakkan pesawat saat Natal kemarin, sempat muncul di satu database intelijen AS.
Namun Farouk Abdul Mutallab tidak masuk daftar intaian (watch list) atau daftar orang yang dilarang terbang (no-fly list).
Terdapat sumber yang juga menyatakan bahwa Mutallab mendapat instruksi dari al-Qaida untuk meledakkan pesawat di atas tanah AS.
Namun sumber lainnya memperingatkan bahwa klaim semacam itu belum dapat diverifikasi, sehingga harus dicek dahulu kebenarannya.
Ia mengatakan, bisa jadi Mutallab bertindak secara independen. Mutallab mungkin saja terinspirasi oleh al-Qaida, namun belum tentu dilatih atau diperintah secara sprsifik oleh kelompok teroris.
Seluruh keterangan tersebut diperoleh dari berbagai sumber yang tak mau disebut identitasnya, karena proses investigasi masih terus berlangsung.
Mutallab sendiri telah diinterogasi pada Jumat sore. Seorang petugas intelijen mengungkapkan, Mutallab kini ditahan dan dirawat di Rumah Sakit Ann Arbor, Michigan.
Rumah Sakit tersebut mengakui terdapat satu penumpang Northwest Airlines yang dirawat di sana. Namun mereka menyerahkan seluruhnya kepada FBI untuk memberikan keterangan atau rujukan.
Melinda Dennis, penumpang Northwest yang duduk di barisan depan pesawat, mengatakan bahwa susudah dibekuk oleh penumpang lain di dalam pesawat, Mutallab dibawa ke barisan depan dan didudukkan di dekatnya.
Ia juga mengatakan, kaki Mutallab tampak terbakar cukup parah dan celananya robek. Saat pesawat mendarat, Mutallab kemudian dibawa keluar pesawat dengan tangan terborgol menuju tandu yang sudah disiapkan di landasan.
Penerbangan 253 Northwest Airlines berangkat dari Lagos, Nigeria, melalui rute Amsterdam, Belanda, menuju Detroit, Amerika Serikat. Sebelumnya, FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengeluarkan nota intelijen pada 20 November mengenai sinyalemen ancaman pada musim liburan akhir tahun, mulai hari Thanksgiving hingga tanggal 1 Januari 2010.
Namun saat nota intelijen tersebut dikeluarkan, staf intelijen mengaku mereka tidak memiliki informasi spesifik tentang rencana serangan oleh al-Qaida ataupun kelompok teroris lain.
Presiden Barack Obama telah membahas insiden tersebut dengan petugas kemanan. Gedung Putih mengatakan, Obama terus memantau perkembangan situasi seputar insiden tersebut dari tempat berliburnya di Hawaii.
Kemananan bandara di seluruh Amerika Serikat pun akan diperketat secara berlapis, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional.
Tingkat keamanan direncanakan akan berbeda antara satu lokasi dengan lokasi lainnya. Pemeriksaan bandara akan diperketat, dan akan lebih banyak lagi anjing pelacak bom, unit-unit petugas keamanan, dan spesialis pendeteksi tingkah laku penumpang./VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar