Pimpinan dari partai Jamiat Ulama Islam Pakistan (JUI-F) mengatakan bahwa lebih dari 8.000 mata-mata pasukan Blackwater berada di seluruh wilayah Pakistan, yang telah dijadikan target serangan pesawat "Drone" AS meskipun publik mengutuk serangan-serangan tersebut, seperti dilaporkan surat kabar Khaleej Times.
Maulana Fazlur Rahman pimpinan dari partai Jamiat Ulama Islam Pakistan telah menuduh pemerintah Pakistan tidak mau mengambil tindakan tegas untuk menghentikan kegiatan anti-negara tersebut.
Pimpinan JUI-F mengklaim, hal ini sangat kontras dengan pernyataan pemerintah seperti yang dinyatakan oleh perdana menteri Pakistan - Yusuf Reza Gilani dan menteri dalam negeri Rahman Malik - yang menyatakan tidak ada Blackwater di Pakistan.
"Mereka (Blackwater) akan mendirikan mini-Pentagon di Pakistan dan sasaran utama mereka adalah untuk mendapatkan aset nuklir kami," kata Maulana Fazlur Rahman seperti dikutip di Karachi.
Menurut laporan, Maulana Fazlul Rahman mengatakan bahwa waktu bagi pembicaraan antara pemerintah dan Taliban telah berakhir dan ia bisa meramalkan saat ini sedang berlangsung operasi militer di Waziristan Selatan dan hal ini menurutnya sesuatu kegagaln pemerintah yang lebih menggunakan kekuatan militer bukan dialog.
Pekan lalu, sebuah laporan mengatakan bahwa direktur Badan intelijen Sentral AS (CIA) Leon Panetta telah membatalkan kontrak dengan mantan perusahaan Blackwater yang memungkinkan perusahaan tersebut melakukan serangan, menembakkan peluru kendali dari pesawat drone AS di Pakistan.
Sementara itu, mantan kepala badan intelijen Pakistan (ISI), Asad Durrani, menegaskan tentang adanya kehadiran Blackwater di wilayah Pakistan.
Blackwater, saat ini bekerja di bawah nama Xe Services, dan telah terlibat berkali-kali dalam serangan pesawat drone di Pakistan./eramuslim.
0 komentar:
Posting Komentar