PULO : Pemerintah Thailand Sabotase Investigasi Pembantaian Masjid Ai Bayae

Thailand selatan - Kelompok pejuang muslim Melayu pada hari Minggu mengecam pemerintah karena turut campur dalam pelaksanakan penyelidikan menyeluruh terhadap pembantaian 11 penduduk desa yang sedang shalat di sebuah masjid di Ai Bayae Narathiwat pada 8 Juni.

The Patani United Liberation Organisation (Pulo), dalam pernyataannya kepada pers, mengatakan penyelidikan atas pembantaian yang juga melukai 12 orang lainnya di dalam masjid telah di sabotase oleh pihak berwenang tertentu yang tak di sebutkan namanya, karena tersangka, salah seorang yang ditahan namun telah dikeluarkan, adalah bagian dari milisi desa yang di latih oleh pemerintah.

Surat perintah penangkapan untuk penduduk Narathiwat, Suthirak Khongsuwan dikeluarkan sekitar dua bulan setelah kejadian namun tidak ada kemajuan yang dibuat sejak saat itu. Suthirak, mantan ranger yang kemudian bergabung dengan Relawan Pertahanan Kota (RoR-Bor), tetap leluasa berkeliaran.

Senjata yang digunakan untuk melawan para penduduk desa juga dilaporkan digunakan pada 17 November 2008, untuk menyerbu sebuah kafe lokal di distrik Rangae provinsi yang sama.

Pulo mengatakan pemerintahan Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva sekarang ini dimulai dengan beberapa pesan positif, namun gagal memberikan keadilan yang di janjikan bagi Muslim Melayu lokal, kelompok Muslim yang menjadi "subjek kolonial" dari negara Thailand.

Bom Meledak di Yala

Sementara itu di provinsi selatan Thailand, Yala, 3 orang tentara Thailand dan 21 orang lainnya terluka ketika sebuah bom meledak di sebuah pasar yang sibuk di provinsi tersebut pada Senin pagi tadi, kata polisi.

Menurut polisi, perangkat bom di sembunyikan dalam sebuah sepeda motor yang diparkir di depan pasar dalam kota. bom tersebut meledak pada pukul 07.30 pagi.

Polisi percaya bom tersebut berbobot 7 sampai 10 kilogram. Mereka kini sedang menyelidiki apakah bom tersebut di ledakkan melalui telepoan genggam.

Para saksi mengatakan bahwa dua orang laki-laki berusia 30 hingga 35 tahun, memarkir sepeda motor di sana, mereka mengenakan kaus hitam dan topi, kata polisi.


0 komentar:

Posting Komentar