
Di Berlin, warga muslim Indonesia sudah selama 25 tahun memiliki Masjid Al Falah IWKZ e.V. Namun masjid ini belum berdiri permanen, alias mengontrak lantai dasar gedung apartemen. Selama itu pula, para jamaahnya mendambakan berdirinya sebuah masjid yang gedungnya secara utuh dimiliki sendiri.
"Cita-cita kami adalah memiliki sebuah masjid permanen dengan kapasitas yang lebih luas di tempat yang menjadi milik sendiri," kata seorang pengurus Masjid Al Falah Hendra Arifin kepada detikcom, Senin (12/10/2009).
Namun mendirikan masjid apalagi sebagai minoritas di negeri orang, memiliki tantangan tersendiri. Upaya menggalang dana swadaya harus dilakukan dengan kreatif untuk menarik perhatian jamaah. Mereka pun tercetus ide melahirkan gerakan 'Membangun Rumah di Surga'.
"Dasarnya adalah Hadits Rasulullah SAW. Barangsiapa membangun masjid, maka Allah membangun baginya rumah di surga," jelas Hendra.
Menurut Hendra, menggalang dana kerap terlihat membosankan dan memaksa. Dengan gerakan ini diharapkan muncul motivasi bahwa menggalang dana masjid adalah bentuk investasi juga. Sejumlah cara penggalangan dana pun dikemas dengan menarik yang melibatkan seluruh warga.
Selain sumbangan langsung, ada yang disebut Sertifikat Wakaf Tunai. Jamaah membeli sertifikat, seolah sedang membeli rumah di surga kelak. Ada pula celengan keluarga, orang tua dan anak-anak menyisihkan uang di celengan bersama yang kemudian dikumpulkan.
Donasi juga bisa dilakukan online lewat situs alfalah.iwkz.de. Situs ini memuat beraneka informasi cara donasi yang interaktif. Umat muslim Indonesia di
seluruh dunia dan di tanah air bisa ikut ambil bagian dalam gerakan Membangun Rumah di Surga ini.
"Yang punya kartu kredit bisa beramal lewat Pay Pal dari situs kami. Bisa juga transfer ke rekening yang tercantum di situs yang sama. Kami juga berencana menggandeng yayasan di Indonesia untuk mereka yang ingin ikut membangun rumah di surga," pungkas Hendra./detik.
0 komentar:
Posting Komentar