
Saat membacakan pidato menjelang pembukaan sidang paripurna, berulang kali TK salah sebut. Misalnya saat mengabsen presiden dan wapres terpilih dan para mantan. Setelah menyebut Boediono, dia langsung menyebut Wapres ke-6 Try Sutrisno.
"Maaf terlewat Yang Terhormat Wapres Presiden Muhammad Jusuf Kalla," ujar TK mengoreksi. Acara sidang pun sempat terhenti beberapa detik dengan sedikit keributan.
TK juga salah menyebut BJ Habibie sebagai mantan wapres ketiga, seharusnya mantan presiden ketiga. Mendengar itu, Habibie yang duduk di kursi hadirin tampak tersenyum lebar pada hadirin yang ada di kiri kanannya. "It's okey," kata ahli pesawat itu dengan gaya khasnya.
Saat TK memperkenalkan para tamu negara, juga terdengar keunikan, seperti membaca Mister dengan Mester, W yang seharusnya dibaca double U dibaca W double. Sidang paripurna yang dihadiri 647 anggota MPR ini dimulai pukul 10.00 WIB.
Padahal Formal, hikmat, dan elegan. Begitulah biasanya acara pelantikan presiden dan wapres terpilih. Tapi tidak demikian halnya dengan pelantikan SBY-Boediono. Kata-kata yang terucap dari Ketua MPR Taufiq Kiemas sungguh ribet.
Entah karena grogi atau apa, TK sulit berkonsentrasi saat memberikan kata sambutan dalam Sidang Paripurna MPR di Gedung MPR, Jakarta, Selasa (20/10). Ucapannya terbata-bata saat membaca naskah pidato sehingga beberapa kali harus mengulangi kalimatnya.
Meski terdengar suara geli hadirin, TK tampak tetap serius dan berupaya keras membaca naskah pidatonya. Ketua Deperppu PDIP yang tampak agak kesulitan saat membaca ini sesekali terdiam dan mengeja lafal nama-nama itu.
Beberapa tamu negara dan undangan tampak serba salah menyaksikan kesulitan yang dialami TK itu. Sang putri TK, Puan Maharani, yang menjadi anggota FPDIP DPR tampak kikuk dan tertawa kecil melihat kegelisahan sang ayah.
Belum lagi saat TK salah menyebut acara pelantikan SBY-Boediono sebagai acara pelantikan SBY-JK. Untung saja TK segera sadar dan buru-buru meralatnya. Tapi kekeliruan tak berhenti begitu saja.
TK juga sempat lupa menyebut nama Wapres Jusuf Kalla, justru langsung ke Wapres keenam Try Sutrisno. TK pun harus meminta maaf kepada Jusuf Kalla. Namun kekeliruan serupa kembali terjadi. TK luput menyebutkan nama Presiden ketiga BJ Habibie. Lagi-lagi TK harus meminta maaf, kali ini kepada Habibie.
Cukup? Ternyata belum! Suami Ketua Umum Megawati Soekarnoputri ini semakin kacau dalam membacakan pidatonya menjelang akhir acara pelantikan. Kalimat yang dibacakan TK semakin tak terstruktur, acak-acakan, dan beberapa kali diulangi. Duh aduuhhh Pak TK!./dakta.
0 komentar:
Posting Komentar