Ustad Yusuf Mansyur Target 'Cetak' 100 Ribu Penghafal Al Quran
Posted
Kamis, September 24, 2009
Jakarta -Bulan Ramadan usai, namun semangat ibadah Ustad Yusuf Mansur tak pernah padam. Niat yang sudah lama ia programkan untuk membentuk rumah tahfidz dan mencetak 100 ribu penghafal Al Quran akan segera terwujud.
Ustad kondang ini beberapa waktu lalu sempat menyatakan ingin mundur sementara dari dunia pertelevisian. Alasannya adalah ingin memfokuskan diri dan melanjutkan program pesantrennya yang belum terlaksana.
Salah satunya adalah membangun rumah tahfidz dan mencetak 100 ribu penghafal Al Quran hingga tahun 2015.
"Insya Allah Syawal atau paling lambat awal tahun 2010 udah bisa berjalan. Karena targetnya 100 ribu penghafal Al Quran di tahun 2015, jadi ada waktunya 5 tahun untuk mencetak tahfidz," ujarnya saat berbincang dengan detikRamadan beberapa waktu lalu.
Selain menjalankan niatnya tersebut, ia juga ingin memulai membangun jaring bisnis syariah seperti multi level marketing (MLM). Ia mengaku ingin berdagang buku, obat-obatan herbal, madu dan lain-lain. Tak hanya sendiri, ia menggandeng ustad lain yang juga mempunyai visi dan misi yang sama seperti Aa Gym dan Arifin Ilham yang telah dulu menyelami dunia ini.
"Selain nggak sabar ingin segera menjalankan program rumah tahfidz dan mencetak 100 ribu penghafal Al Quran, pengen coba dagang juga yang bisa sambil dakwah. Menjalankan bisnis syariah, yang InsyaAllah membangun kekuatan basis umat," paparnya.
Bahkan, menurut pengakuan pemimpin pondok pesantren tahfidz Daarul Quran ini, walaupun program tahfidznya tersebut belum diluncurkan, sudah ada 10 rumah yang minta izin untuk menjalankan programnya lebih dulu seperti di daerah Medan, Bekasi, Bogor dan Kalimantan, serta di seluruh simpul Majelis Dakwah Nasional. Sedangkan untuk bisnisnya, ia mengaku akan segera direalisasikan dalam waktu dekat.
detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Wah Salut buat Bang Yusuf Mansyur karena beliau bersedia mengundurkan diri dari blantika pertelevisian, mudah mudahan dipenuhi.
Iye bener Bang lebih baik ngajarin orang supaya bisa hafal Al Qur'an.
Menunut Ane terhadap Al Qur'an kita memiliki 6 sikap:
1. Mendengarkan apabila ada orang baca Al Qur'an ( QS7:204 )
2. Menbaca > Iqro sesuai mahroj dan ketentuannya ( QS 96:1 )
3. Mencoba untuk menghafal Al Qur'an berapa banyak ayat yang bisa
kita hafal sepanjang usia kita.( QS 2:256 )
4. Mencoba untuk mengerti apa apa yang terkandung dalam masing ma
sing ayat.
5. Melaksanakan segala apa yang tertera dalam Al Qur'an tersebut.
6. Orang orang Eropa dan Amerika sudah membuktikan kebenaran dari
ayat Al Qur'an tersebut dengan banyaknya ditemukan makom makom
sejarah, seperti mayat fir'aun, makom Bahtera Nabi Nuh AS, makom
Goa Sohibul Kahfi, akreditasi air zam zam yg higienis walau tdk
dimasak.
Saya kira itu tentang Al Qur'an, kemudian pengertian USTADZ/GURU.
Akan kita panggil seseorang sebagai USTADZ/GURU, jika Dia dapat melakukan PERUBAHAN.
1. Orang yg tidak bisa tulis huruf latin/huruf Arab diajarin sampai
bisa, yg mengajarkannya wajib kita sebut Uatadz/Guru.
2. Orang yang tidak bisa baca latin/Alqur'an kemudian diajarkan
sampai bisa maka yg mengajarkan wajib disebut Ustadz/Guru.
Dan seterusnya.
Jika seorang Ustadz tidak dapat melakukan perubahan apapun kepada orang lain atau orang yang diajak bicara/da'wah tidak merasakan/mendapatkan apa apa, oh..... beliau belum Ustadz dong.
Begitu kira kira mohon maaf jika saya terlalu berlebihan maklum dalam masa pembelajaran
yg mengajarkannya disebut ustadz.
Posting Komentar