Polri Dinilai Mempersulit Pemakaman Teroris


Surakarta - Majelis Mujahidin se-Karisidenan Surakarta mengecam aksi penolakan pemakaman jenazah teroris. Mereka menilai aksi itu sarat dengan unsur politis dan bentuk pelanggaran HAM.

Sekjen Majelis Mujahidin Pusat, Sobbarin Syakur di Solo, Selasa 29 September 2009 mengatakan, mensalatkan dan memakamkan jenazah adalah termasuk kewajiban Syariat Islam, yang dijamin pelaksanaannya oleh Konstitusi UUD RI (UUD 45 Pasal 29 Ayat 2).

Menurutnya, pemerintah (Polri) mempersulit proses pemakaman tersangka teroris. Sikap sama juga di lakukan Pemerintah Kota Solo tidak memberikan solusi secara proporsional dan profesional.

"Bahkan memberikan komentar yang tidak jelas tujuannya, sehingga bisa menimbulkan kerawanan di dalam hubungan antar masyarakat," kata dia Sobbarin Syakur.

Seharusnya, kata Sobarin, masyarakat baik yang pro dan kontra perlu mendapatkan arahan sesuai dengan ajaran agama dalam menyikapi hal tersebut karena mereka semua umat beragama.

Atas berbagai pertimbangan tersebut, mereka menyatakan beberapa sikap, antara lain pertama menuntut pemerintah dan aparat kepolisian untuk tidak melakukan politisasi mayat dengan menghalangi dan mempersulit jenazah tertuduh teroris untuk disalatkan dan dimakamkan oleh keluarga mereka.

Kedua menuntut DPR RI, Komnas HAM dan MUI untuk meminta pertanggung jawaban pemerintah SBY, Kapolri atas pelanggaran konstitusi dan kejahatan terhadap jenazah tertuduh teroris yang tidak bisa segera disalatkan dan dikebumikan oleh keluarga setelah Polisi membunuh mereka.

Bahkan untuk melihat jenazahnya pun pihak keluarga dipersulit. ”Keluarga saja melihat tidak boleh, apalagi mensalatkan. Alasan polisi menahan jenazah tidak logis, orang sudah meninggal kok mau dikembangkan penyidikannya,” papar Sobbarin.

Ketiga, Indonesia adalah negara hukum dan berdasarkan agama, maka umat beragama di Indonesia tidak selayaknya menolak jenazah siapa pun untuk dikebumikan.

"Adanya oknum yang menolak jenazah tertuduh teroris adalah sama dengan perilaku komunis(pki), antek zionis yang harus dibasmi karena antikemanusiaan dan memicu konflik horizontal," imbuhnya.

Sementara Tim pengacara muslim (TPM) menilai maraknya penolakan jenazah Susilo untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum(TPU) Pracimaloyo, Sukoharjo hanya rumor. Pasalnya, TPM menilai ada sejumlah kejanggalan dalam aksi penolakan tersebut.

Anggota TPM, Anis Priyo Ansharie menegaskan, penolakan itu rumor belaka. Karena, kata dia, jika penolakan itu resmi, seharusnya ada pemberitahuan resmi secara tertulis baik pada keluarga maupun pada pengacaranya.

”Saya anggap itu rumor. Karena tidak ada keterangan hitam di atas putih terkait penolakan itu. Keluarga tidak menerima surat penolakan, kami juga sama. Artinya siapa yang menolak itu kan nggak jelas. Jadi itu hanya rumor,” papar Anis di Solo.

Sementara itu, Jasad gembong teroris Noordin M Top akan dimakamkan di sebelah kakak dan kedua orang tuanya. Bila akhirnya nanti tiba di Malaysia, jasad buron teroris sembilan tahun itu langsung disegerakan untuk dimakamkan.

"Tidak dibawa ke rumah. Jasad Noordin akan disemayamkan di masjid dekat kampung Pontian, Johor," kata juru bicara keluarga Noordin M Top, Badaruddin Ismail dalam perbincangan beberapa waktu lalu.

Menurut Badaruddin, jarak antara lokasi pemakaman dengan rumah keluarga Noordin tidak jauh. Jaraknya tidak sampai sekitar 500 meter.
"Bila nanti jasad sudah tiba di sini, akan langsung dimakamkan dengan hari yang sama, disegerakan," ujar dia.

Rencananya, jasad teroris yang tewas dalam pengepungan di Kepuhsari, Jebres, Solo, Jawa Tengah itu akan diapit tiga makam keluarga. Noordin akan dikuburkan di sebelah makam sang kakak, Arif Mohammad Top, yang baru meninggal bulan lalu.

"Disampingnya juga ada makam ibu dan bapak Noordin, Mohammad Top," kata Badaruddin. Saat ini, jasad Noordin M Top masih berada di RS Polri Kramat Jati. Keluarga belum dapat memastikan kapan jasad Noordin bisa diambil.

Selain jasad Noordin, tiga jenazah anak buah Noordin juga masih berada di RS Polri. Noordin tewas bersama tiga pengikutnya yakni Ario Sudarso alias Suparjo Dwi Anggoro alias Aji alias Dayat alias Mistam Husamudin, Adib alias Susilo, dan Bagus Budi Pranoto alias Urwah.

Sementara itu, diperkirakan akan ada ribuan orang," kata juru bicara keluarga Noordin, Badaruddin Ismail.

Menurut informasi, kata dia, ribuan orang yang akan menyambut jasad Noordin berasal dari kampung setempat. "Mereka akan turun ramai-ramai. Belum lagi yang dari luar daerah, mereka akan hadir," tambah Badaruddin.

Dengan pertimbangan keamanan, tambah dia, polisi Malaysia akan mengamankan pemakaman Noordin. "Polisi akan melakukan penjagaan ketat di kampung kecil itu," tambah dia.

Bukannya tanpa alasan polisi Malaysia memutuskan untuk menjaga ketat pemakaman Noordin. Selain bakal ramai dihadiri massa, momentum pemakaman tokoh Jamaah Islamiyah akan dipenuhi oleh kerabat dan orang-orang dekatnya.

Pemakaman Noordin diduga akan dihadiri mantan tahanan kasus terorisme yang ditahan di bawah Internal Security Act (ISA).

Sudah dua jenazah gembong teroris asal Malaysia dikirim pulang. Sebelum Noordin, pemerintah Indonesia mengirimkan jasad Dr Azahari ke Malaysia.

Azahari tewas dalam penggerebekan yang dilancarkan oleh aparat keamanan Indonesia di Malang tahun 2005. Dia dikubur di pemakaman umum di kampung halamannya di wilayah Batu l8, Jalan Cincin, Jasin, Melaka, Malaysia.(vvn) www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar