Jenazah korban pengepungan Solo Diduga bukan Nurdin M. Top


Polri telah memastikan jenazah pria yang tewas pada penggerebekan di Solo, 16 September lalu adalah Noordin M Top. Namun muncul keraguan berdasarkan ciri-ciri fisik dan kebiasannya sesuai pengakuan keluarga dan kerabat.

Menurut Direktur Pusat Studi Intelijen dan Kemanan Nasional (SIKNAL) Dynno Creesbon ciri-ciri yang disampaikan Polri berbeda jauh dengan yang dimiliki dan pengakuan kerabat Noordin. Ia mengatakan, gembong teroris asal Malaysia itu memiliki bekas luka di alis mata kiri.

"Selain itu, gigi ginsul, mata agak terbeliak (melotot), kedua alisnya terangkat, tidak memiliki bulu tangan dan ada bekas luka di pinggul kiri," katanya mengutip pernyataan mantan ajudan Noordin yang tidak ingin disebutkan namanya, kepada INILAH.COM di Jakarta, Selasa (29/9).

Sedangkan ciri-ciri lainnya, atau berdasarkan kebiasaan sehari-hari, Dynno melanjutkan, Noordin selalu dikawal 4 ajudan. Dalam perpindahannya ke berbagai tempat, Noordin selalu disiagakan sedikitnya 4 kendaraan roda dua.

"Selalu menggunakan rompi bom, dan tidak pernah menggunakan HP serta tidak pernah menggunakan laptop. Noordin juga tidak pernah bersembunyi dengan DPO polisi," tuturnya.

Karena itu, Dynno meragukan jenazah yang oleh polisi disebut-sebut sebagai Noordin. Kendati demikian, ia mengingatkan, Noordin asli masih berkeliaran dan masih menjadi ancaman Indonesia. "Mudah-mudahan Noordin yang di Solo itu Noordin sebenarnya bukan Noordin-Noordinan." jelas Dynno.

Sebelumnya Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri telah memastikan sosok jenazah yang tewas usai penggerebekan di Solo adalah Noordin M Top. Hal tersebut didasarkan pada hasil identifikasi sidik jari.

Berdasarkan pemeriksaan sidik jari, sebanyak 14 titik terdapat kesamaan baik dari kiri dan kanan. 14 titik kesamaan tersebut, lanjut pria yang akrab disapa BHD itu mengaku bisa dipertanggungjawaban secara yuridis formal. [jib]

kerabat Nurdin diminta untuk mengakui Noordin palsu.

Direktur Pusat Studi Intelijen dan Kemanan Nasional (SIKNAL) Dynno Creesbon mengatakan, dirinya mendapat kabar dari kerabat Noordin di Malaysia, yang meragukan keaslian jenazah pria bewok yang tewas bersama tiga rekannya di Solo itu.

"Foto yang dilansir polisi tidak sama dengan foto Noordin yang dimiliki kerabat. Apa iya orang berubah dalam sekian tahun," kata kata Dynno menirukan sumber dari kerabat Noordin kepada INILAH.COM di Jakarta, Selasa (29/9).

Dynno melanjutkan, pihak kerabat dan orang-orang mantan teroris yang mengenal noordin konon diminta Polisi Malaysia agar mengiyakan jika jenazah yang di Solo adalah Noordin yang sebenarnya. "Demi kepentingan bangsa dan negara ada baiknya Polri kroscek lagi, sebab banyak pihak meragukan termasuk kerabat Noordin sendiri," imbuh pria asal Ambon, Maluku ini.

Oleh sebab itu, kata Dynno, Polri harus terbuka terhadap masukan masyarakat dan para pengamat agar berhati-hati dalam menentukan sesorang itu Noordin atau bukan. "Sebab saya dan kerabat Noordin, kalau boleh jujur merasa tidak melihat itu jenazah Noordin yang sebenarnya," tandas Dynno. [jib]

inilah.com

0 komentar:

Posting Komentar