Gempa 7,6 skala richter (SR) mengguncang Pariaman, Sumatera Barat. Gempa berkekuatan yang cukup besar itu terjadi di kedalaman 71 kilometer dan terasa hingga Malaysia dan Singapura.
Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa 7,6 SR itu terjadi pada pukul 17.16.09 WIB, Rabu, 30 September 2009. Gempa terjadi di lokasi 0.84 Lintang Selatan dan 99.65 Bujur Timur. Pusat gempa berada di arah 57 kilometer barat daya Pariaman, Sumatera Barat.
Gempa susulan kembali menggoyang Pariaman Sumatera Barat dengan kekuatan 6,2 Skala Richter (SR). Gempa susulan kedua terjadi pada pukul 17.38 WIB dan berpusat di kedalaman 110 kilometer, 22 kilometer Barat Daya Pariaman, Sumatera Barat.
Jogui Piliang, seorang warga Padang menceritakan saat kejadian gempa, dia mengaku sedang di jalan menuju Pariaman dan sedang berada di Kota Padang. Dia melihat kepanikan terjadi saat gempa terjadi.
"Goyangannya terasa sekali, gedung Capella yang menjadi Show Room Daihatsu di kota Padang runtuh," kata Jhoe kepada VIVAnews, Rabu, 30 September 2009. "Banyak juga rumah yang saya lihat runtuh rata dengan tanah. Kondisinya sangat parah."
Jhoe mengaku panik karena dia sendiri tidak bisa menelpon saudara dan keluarganya. "Saya pakai telepon rumah tidak bisa, ponsel juga tidak bisa."
Hal senada disampaikan Anton, penduduk Padang "Banyak rumah yang roboh dan Plaza Andalas rusak parah," katanya saat berbincang dengan VIVAnews, Menurutnya, sejumlah toko yang berada di dalam mal tersebut hancur. "Toko-toko yang ada di dalamnya rusak semuanya," ujarnya.
Gempa berkekuatan tinggi ini terasa hingga ke Singapura dan johor Malaysia. Akibat gempa tersebut penghuni gedung tinggi di Singapura panik.
Wartawan VIVAnews Zika Zakiya yang berada di Singapura melaporkan, para penghuni hotel dan perkantoran panik bukan kepalang. Mereka berhamburan ke luar gedung terutama di kawasan Bencoolen. Kawasan ini dikenal sebagai kawasan untuk turis dan pusat perbelanjaan. Kepanikan lain terjadi di Hotel Ibis. Di lokasi ini banyak petugas hotel ikut keluar bersama penghuni.
Sementara itu ribuan orang dievakuasi dari gedung-gedung pencakar langit di Kuala Lumpur, Malaysia. Termasuk, para pekerja di Wisma IMC di Jalan Sultan Ismail dan gedung-gedung lainnya. Beberapa orang mengaku pusing dan merasa mual sebelum sadar ada gempa dan diperintahkan untuk evakuasi.
"Rekan-rekan kami di dekat gedung juga merasakan getaran, namun saya tak yakin mereka di evakuasi," kata seorang pekerja Lantai 28 Gedung IMC, seperti dimuat laman The Malaysian Insider, Rabu 30 Septemebr 2009.
Seorang warga yang tinggal di apartemen, Damyati Ghose mengatakan dia terburu-buru turun dari apartemennya setelah air muncrat dari akuariumnya. "Ikan-ikan naik ke atas, lalu ke bawah, diikuti muncratan air," kata dia.
Gempa dengan skala ricther 7,6 itu memang tergolong tinggi. Sebagai pembanding gempa di Tasikmalaya yang terjadi 4 September 2009, sekitar 7,3 skala ricther. Gempa di Tasikmalaya itu terasa hingga Jakarta.
vivanews
0 komentar:
Posting Komentar