Afghanistan (voa-islam) Kompas.com melaporkan tentang rencana pembunuhan atau penangkapan pemimpin Al Qaeda Usamah bin Laden yang diperkirakan akan berhasil diringkus dalam hitungan beberapa bulan mendatang.
Usamah bin Laden berusia 52 tahun itu dilaporkan terperangkap di pegunungan wilayah etnis Pakistan. Usamah bin Laden dilaporkan tidak dapat berkomunikasi dengan telepon karena khawatir disadap oleh AS.
Pakar Al Qaeda, Peter Bergen, memprediksi Osama akan berhasil diringkus atau dibunuh dalam serangan yang dilancarkan oleh pesawat tanpa awak AS, Predator dan Reaper, ataupun rudal Hellfire telah melumpuhkan orang yang paling dicari ini.
Sekitar 56 rudal yang diluncurkan belakangan telah menewaskan sekitar 500 pendukung Al Qaeda, di antaranya sejumlah perwira utama kelompok ini. Para pejabat Al Qaeda yang tewas termasuk komandan militer Abu Layth al-Libi, pakar persenjataan kimia dan bahan peledak Abu Khabab al-Masri, serta penyusun strategi militer Usama al-Kini.
Sementara Richard Barret, seorang pengamat Al Qaeda dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, menjelaskan, ruang gerak kelompok militan ini semakin terimpit oleh tekanan serangan aparat dari dalam dan luar Asia Selatan termasuk serangan terhadap pimpinan Al Qaeda. Barret melihat kekuatan Al Qaeda mulai menurun dari ketidakberdayaan kelompok ini melancarkan serangan balik terhadap operasi militer yang diarahkan untuk memusnahkan kelompok tersebut.
Kontrakdiktif Dengan Pernyataan Mullah Muhammad Omar
Mullah Muhammad Omar, Pemimpin Taliban merilis peringatan kepada pasukan Kafir Barat di Afghanistan bahwa kekalahan akan datang sebentar lagi dan mereka sebaiknya belajar dari pelajaran sejarah.
Beberapa pekan sebelum AS merayakan invasi dan pendudukan di tahun ke delapan dalam menggulingkan rezim Taliban, Mullah Omar melukiskan Afghanistan sebagai kuburan bagi pasukan "kolonial."
Mullah Omar melukiskan Afghanistan sebagai kuburan bagi pasukan kolonial
Dalam pernyataan yang dikeluarkan untuk menandai Idul Fitri, ia merujuk kepada "korban besar dan moral merosot" di antara lebih 100.000 serdadu Teroris berkedok NATO pimpinan Amerika Serikat di Afghanistan untuk memerangi pemberontakan terkait Taliban.
"Semakin bertambah pasukan musuh, semakin mereka menghadapi kekalahan di Afghanistan," demikian pernyataan tersebut.
Pemberontak terkait Taliban telah bangkit dalam beberapa bulan terakhir, mundur dari medan pertempuran tetapi mereka meningkatkan penggunaan bom-bom di tepi jalan khususnya di bagian selatan negeri itu.
Tahun ini lebih 350 serdadu asing tewas di Afghanistan, yang membuatnya tahun paling mematikan sejak invasi 7 Oktober 2001.
Lalu mana Yang benar? ucapan Orang Kafir Peneror Kedamaian di Afghanistan atau ucapan muslimin yang kini tengah di dzalimi kaum kuffar?
Ataukah ini propanganda perang saja? Wallahu 'alam Bishawab. (dbs)
voaislam
0 komentar:
Posting Komentar