ALHIKMAHONLINE.COM-- Pernyataan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna yang akan mengawasi dakwah selama ramadhan di seluruh penjuru tanah air banyak menuai kritik dari para ulama. KH. Syuhada Bahri Ketua Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII) bahkan menyebut tindakan tersebut sebagai terror.
Islam menurut Syuhada diturunkan membawa kebaikan. Bila melihat definesi Islam itu sendiri artinya menyelamatkan. Salah satu bentuk untuk mengajak kepada kehidupan yang selamat adalah dengan dakwah.
“Dakwah itu bukan doktrin dan paksaan tapi proses pencerdasan umat sehingga memahami syariah islamiyah secara benar sesuai dengan tuntunan quran dan sunnah”tegas Syuhada kepada alhikmahonline.com, Sabtu (22/8)
Syuhada yakin tidak ada dai yang dakwah dengan melakukan sesuatu yang salah. Kalau pengawasan itu tetap dilakukan maka orang yang melakukan pengawasan itu menurut Syuhada juga melakukan gerakan terror kepada para dai, sehingga para dai tidak berani bicara apa adanya sesuai dengan quran dan sunnah.
“Apa iya menyelesaikan teror dengan teror juga. Maka hancurlah dunia ini,” ungkap Syuhada.
Solusi untuk mengatasi terorisme lanjut Syuhada lebih baik diadakan duduk bersama antara ulama dengan polisi membicarakan masalah itu.
Karena menurut Syuhada, Islam tidak membenarkan terorisme. Islam sangat mengutuk terorisme. Jika Islam sudah mengutuk terorisme maka tidak ada alasan lagi untuk memeta-matai orang Islam.
“Maka kalau ada satu atau dua orang, silahkan tindak tapi jangan dengan cara yang menimbulkan rasa takut, khawatir, tidak aman bagi yang lain. Mestinya polisi sangat mampu mengatasi itu. Bagaimana caranya ikannya dapat airnya tidak keruh,” Papar Syuhada.
Situasi seperti ini menurut Syuhada persis sama dengan masa yang dihadapi para ulama dulu di jaman Orde baru. Sekarang ini masa reformasi, terlebih di masa Susilo Bambang Yudoyono para ulama sering melakukan dialog. Syuhada khawatir justru gerakan ini akan mengulang tradisi orde baru dulu.
“Atau boleh jadi ada orang yang memang berupaya untuk membenturkan Islam dengan pemerintah. Pemerintah juga harus waspada,” kata Syuhada.
Jangan sampai kemerdekaan yang sudah diraih oleh darah dan air mata umat Islam, kemudian kemerdekaannya diarahkan untuk memberangus umat Islam. “Mereka mengatakan kami tidak memerangi umat Islam, tapi pada prakteknya seperti ini,” pungkasnya, kecewa.
(M.yasin/alhikmahonline.com)
0 komentar:
Posting Komentar