Swedia telah menolak mengecam pemberitaan sebuah artikel yang menuliskan tentang hubungan tentara Israel dengan kematian rakyat Palestina dan pencurian atas organ-organ tubuh mereka.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pekan lalu, surat kabar paling laris di Swedia Aftonbladet mengabarkan tentang kejadian pada tahun 1992 di mana banyak pemuda Palestina yang diculik dan dipulangkan kembali dalam keadaan tewas dan organ mereka telah diambil. [Baca:Organ warga Palestina dicuri Israel]
Pemberitaan itu telah menimbulkan kemarahan di kalangan pejabat Israel yang menjuluki berita tersebut sebagai "blak-blakan rasis" dan penuh dengan "tema anti-Semit yang busuk."
Menanggapi berita pada artikel itu, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengontak rekannya Menteri Luar Negeri Swedia, Carl Bildt, untuk membantah secara resmi pemberitaan yang mengejutkan serta menyeramkan itu.
Utusan Tel Aviv untuk Swedia, Benny Dagan, sebelumnya juga telah mengajukan permintaan yang sama dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Swedia, Jum'at lalu.
Namun, Bildt menjawab bahwa ia tidak akan mengecam artikel itu dengan alasan tindakan pengecaman merupakan pelanggaran atas kebebasan berekspresi dan bertentangan dengan konstitusi Swedia.
Pengutukan atas anti-Semit merupakan "satu-satunya isu yang bisa menyatukan secara utuh suara parlemen Swedia", demikian ditulis menteri itu dalam blog-nya pada hari Kamis lalu, menyiratkan bahwa ia menolak anggapan bahwa masalah itu bernuansa anti-Semit.
Penolakan Swedia untuk mencela tuduhan atas militer Israel oleh harian terkemuka Aftonbladet itu bisa jadi akan mempengaruhi hubungan diplomatik antara Tel Aviv dan Stockholm.
Ada spekulasi di kalangan media bahwa Israel mungkin akan membatalkan kunjungan yang akan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Swedia ke Tepi Barat yang dijadwalkan akan dilaksanakan 10 hari mendatang./hidayatullah.
0 komentar:
Posting Komentar