Andi Jatmiko adalah seorang warga Indonesia (WNI) yang bekerja kantor berita asal Amerika Serikat (AS), Associated Press (AP). Selain terluka parah di kakinya, Andi juga menderita patah di kedua ruas tulang iganya.
Dia terkena serangan bom saat berada di tank militer melintasi medan perang antara NATO dan Taliban di Provinsi Kandahar, selatan Afghanistan, seperti dilansir AFP , Kamis (13/8/2009).
Saat kejadian, Andi, sedang melakukan liputan dengan menumpang patroli milik tentara Amerika di Kota Kandahar, Afghanistan selatan.
Saat itu, Andi bersama rekannya, fotografer asal Spanyol Emilio Morenatti di tank militer untuk mengikuti patroli dari pasukan International Security Assistance Force (ISAF) yang dipimpin NATO. Merupakan pasukan tentara paling dimusuhi pejuang Taliban.
Saat itu, Andi bersama rekannya, fotografer asal Spanyol Emilio Morenatti di tank militer untuk mengikuti patroli dari pasukan International Security Assistance Force (ISAF) yang dipimpin NATO. Merupakan pasukan tentara paling dimusuhi pejuang Taliban.
Tiba-tiba, kendaraan itu menabrak bom yang telah dipasang di pinggir jalan. Beberapa tentara AS yang berjalan berpasang-pasangan pun terluka terkena improvised explosive device.
"Ada serangan IED pada kendaraan militer yang melukai dua reporter AP itu. Mereka sudah dievakuasi dan dirawat tentara ISAF," ujar juru bicara ISAF di selatan Afghanistan Capt Glen Parent.
Sementara Presiden AP Tom Curley mengatakan apa yang dialami reporternya adalah resiko ketika sang jurnalis ditugaskan di daerah berbahaya.
"Dalam keadaan tenang, kita kadang kehilangan kewaspadaan atas resiko seperti yang dialami Emilio dan Andi setiap hari, di mana mereka ditugaskan di garis depan wilayah paling berbahaya di dunia," ujar Curley./hidayatullah.
"Dalam keadaan tenang, kita kadang kehilangan kewaspadaan atas resiko seperti yang dialami Emilio dan Andi setiap hari, di mana mereka ditugaskan di garis depan wilayah paling berbahaya di dunia," ujar Curley./hidayatullah.
0 komentar:
Posting Komentar