FUI: Laporkan Jika Melihat Immanuel Shahaf


Hidayatullah.com--Seruan ini disampaikan Muhammad Al Al Khathath, Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI), saat semiloka “Jaringan Yahudi di Indonesia” di Cikini, Jakarta kemarin. Tapi siapa sebenarnya Immanuel Shahaf?

Menurut Muhammad Al Al Khathath, Immanuel Shahaf adalah Kepala Kantor Dagang Israel di Indonesia. “Immanuel Shahaf juga sering menulis artikel di harian The Jakarta Post,” kata Al Khathath.

Keberadaan kantor dagang Israel ini merupakan kerja sama tertutup antardua negara yang mulai terendus. Namun, sampai saat ini alamat kantor tersebut belum diketahui di mana lokasinya. Untuk itu, kata Al Khathath, ia menyerukan kepada umat Islam agar melaporkan bila melihat Immanuel Shahaf.

Belum lama ini, orang yang disebut-sebut Khatath itu juga menulis di beberapa media Amerika dan diwawancari beberapa media Israel seputar rencanya memprioritaskan perdagangan dengan Indonesia.

KH. Cholil Ridwan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, yang hadir sebagai pembicara pada semiloka tersebut mengatakan bahwa Yahudi atau Israel adalah musuh umat Islam. Ia mengutip ayat 82 dalam surat Al Maidah yang menyebutkan bahwa Yahudi sangat keras permusuhan terhadap umat Islam.

Maka, lanjut Cholil, bila kantor dagang Israel dibuka di Indonesia, itu sama halnya mengubah status musuh menjadi teman.

Selain Cholil hadir pula sebagai pembicara Indra Adil, Yahudilog dan penulis buku “The Lady Di” Conspirasi (Misteri Di balik Tragedi Pont Del'Alma), dan Munarman, SH, Kuasa Hukum FUI.

Indra Adil mengatakan bahwa sejak dulu agen freemason sudah banyak bertebaran di Indonesia. Raden Saleh adalah freemason pertama di Indonesia. Bahkan, kata Indra, gedung yang sekarang dijadikan kantor Bappenas dulunya bekas kantor perwakilan freemason di Indonesia.

Selain itu, data dari Munarman menyebutkan bahwa banyak tokoh-tokoh nasional terdahulu yang merupakan agen freemason. Ia menyebutkan nama Raden Adipati Tirto Koesowo, mantan Ketua Boedi Oetomo dan Bupati Karanganyar.

“Sebagaian besar dari mereka adalah orang-orang keraton,” ungkap Munarman.

Sekarang ini, kata Munarman, banyak juga tokoh nasional yang jadi agen freemason. Munarman menyebutkan mereka sebagai kelompok komprador atau mafia Berkeley. Data-data ini Munarman peroleh dari sebuah buku yang ditulis seorang freemason untuk kalangan terbatas.

Itu sebabnya Munarman mencurigai keberadaan kantor dagang Israel di Indonesia merupakan hasil lobi-lobi yang dilakukan oleh mereka. [syafaat/www.hidayatullah.com)

0 komentar:

Posting Komentar