ALHIKMAHONLINE.COM -- Kasus pemboman JW Marriot dan Ritz Carlton masih menyisakan tanda tanya besar, karena hingga detik ini keberadaan Noordin M Top yang disebut-sebut sebagai otak pengeboman ini masih belum diketahui dimana rimbanya.
Yang justru sekarang ramai dibahas adalah tentang “calon-calon pengantin (Bomber)” Noordin, yaitu orang-orang yang disinyalir direkrut oleh Noordin M Top untuk melakukan aksi bom bunuh diri. Perekrut para bomber ini disebut-sebut bernama Ustadz Saefudin Jaelani ( 32 tahun ) dan hingga kini masih buron.
Saat dimintai komentar oleh Alhikmah, Ketua Gerakan Nasional Anti Terorisme (GNAT), Fauzan Al Anshari mengungkapkan dirinya meyakini bahwa para ‘pengantin’ ini bukan hanya direkrut oleh Noordin M Top dan Saefudin Jaelani (SJ ). Perekrutan ini juga bisa dilakukan oleh Intelijen terkait seperti CIA misalnya. Fauzan menambahkan sewaktu dirinya dulu masih aktif di Majelis Mujahidin, sempat datang orang-orang yang bertobat dan mengaku bahwa mereka direkrut oleh CIA.
Mereka direkrut oleh CIA untuk dimasukkan kedalam Jamaah Islamiyah (JI) yang asli dan diperintahkan untuk memprovokasi aksi bom bunuh diri. Dalam setiap satu operasi, JI palsu ini memberikan informasi kepada CIA dan CIA membiarkan supaya aksi ini terjadi agar umat Islam kembali disalahkan dalam peristiwa ini. Dengan kata lain JI palsu disusupkan ke dalam JI asli untuk memfitnah umat Islam.
“Saya pernah berjumpa dengan Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu. Beliau mengatakan bahwa ada satu informasi dari intelijen bahwa Dr Azhari masih hidup dan berada di Inggris. Kita tidak tahu mengapa orang Malaysia itu mengadakan aksinya di Indonesia dan merekrut orang-orang Indonesia sebagai ‘pengantin-pengantin’nya. Kita digiring oleh satu pernyataan bahwa seolah-olah bom bunuh diri ini dilakukan oleh ‘pengantin-pengantin’ yang direkrut oleh Noordin. Menurut saya tidak ada media massa yang investigatif, mereka hanya mengquote dari aparat,” Papar Fauzan .
Ketika ditanyakan lebih lanjut tentang bagaimana proses perekrutan calon-calon JI palsu oleh CIA, Fauzan menyebutkan bahwa sekilas terlihat mudah namun membutuhkan proses yang lama.
“Coba Anda masuk ke situs CIA. Disana ada formulir, jika Anda menulis bahwa Anda berminat, maka Anda akan difollow up dan setelah dilakukan serangkaian tes dan dinyatakan lulus, maka Anda akan disusupkan ke dalam tubuh JI yang asli. Tugas anda nantinya adalah diminta untuk melakukan provokasi agar JI melakukan aksi bom bunuh diri. Setelah JI asli akhirnya merencanakan aksi tersebut maka tugas anda selanjutnya adalah melapor kepada CIA,” ungkap Fauzan.
Biasanya yang direkrut adalah anak-anak muda yang lugu, tidak berpendidikan bagus, namun semangatnya membara. Mereka dicuci otaknya sedemikian rupa dan ditanamkan di alam bawah sadar mereka seolah-olah saat ini mereka sedang menghadapi musuh di depan mata sehingga mereka harus segera bertindak.
Fauzan menambahkan bahwa JI palsu yang direkrut oleh CIA ini memprovokasi anggota JI asli yang pada akhirnya nekad melakukan aksi bom bunuh diri tersebut.
“Mungkin niatnya baik, yaitu untuk membela Islam, tapi caranya yang tentulah tidak kita sepakati,” tambah Fauzan diakhir pembicaraan. (Lygianostalina/Alhikmahonline)
Alhikmahonline
0 komentar:
Posting Komentar