Ini terungkap dalam buku yang ditulis Ronald Kessler berjudul "President's Secret Service". Dalam buku itu Kessler menulis, selama hampir delapan bulan pemerintahan Obama, presiden AS itu menerima 30 ancaman pembunuhan setiap harinya.
Kessler mendapatkan informasi itu dari agen-agen intelejen yang bertugas melindungi sang presiden. Menurut Kessler, jumlah ancaman pembunuhan yang diterima Obama jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah ancaman pembunuhan yang diterima Bush pada masa pemerintahannya.
Selama menjadi presiden AS, Bush menerima ancaman pembunuhan rata-rata 3.000 ancaman setiap tahunnya. Jumlah ancaman itu meningkat hampir 400 persen pada Obama. Oleh sebab itu, tulis Kessler, tim intelejen Obama merasa perlu menambah jumlah agen-agen intelejen yang bertugas untuk melindungi Obama.
"Sekarang, jumlah kami cuma setengah dari jumlah yang dibutuhkan. Kami sudah meminta tambahan tim, tapi markas besar mengabaikan permintaan kami," kata seorang anggot tim "layanan keamanan khusus" presiden Obama pada Kessler.
Dalam artikel yang dimuat surat kabar Telegraph disebutkan,"Mentalitas yang dibangun di markas besar bahwa Anda bisa menjalankan misi dengan apa yang Anda miliki. Anda adalah seorang U.S.S.S (United States Secret Service) agen."
Agen-agen rahasia yang melindungi Obama menolak menyebutkan ancaman seperti apa yang diterima Obama dengan alasan khawatir akan lebih banyak orang yang meniru ancaman-ancaman itu.
Dalam artikelnya, Telegraph menulis bahwa kelompok supremasi kulit putih di Tennessee pernah merencanakan pembunuhan terhadap Obama tahun 2008 lalu. Bahkan sejak Obama dinominasikan sebagai presiden, tulis Telegraph, pernyataan-pernyataan "Bunuh Obama" menjadi sangat populer di situs-situs internet.
Kemudian saat acara pelantikan presiden, sedikitnya 40.000 agen rahasia dari kepolisian, militer dan badan intelejen konon dikerahkan untuk melindungi Obama karena beredar kabar kemungkinan akan ada serangan terhadap Obama dari kelompok atau individu yang berafiliasi dengan kelompok Al-Shabaab yang berbasis di Somalia. Tidak dijelaskan, apa kaitannya kelompok itu dengan Obama, yang sama-sama keturunan Afrika./eramuslim.
0 komentar:
Posting Komentar