Lenny Kaye, gitaris dari Grup Patti Smith dan pendiri Chris Stein, Blondie, bersama Manitoba dan Ramone menyelenggarakan diskusi panel tentang pengaruh orang-orang Yahudi dalam musik Punk Rock di New York beberapa waktu lalu.
Kaye yang juga bertindak sebagai moderator menanyakan kepada panelis mengenai latar belakang keluarga mereka dan kenangan tentang bar mitzvavh dan juga pendangan kontroversial yang melekat pada Nazi. Pertanyaan yang cukup menarik saat diskusi adalah, sejauhmana pengaruh kebudayaan Yahudi terhadap musik Punk Rock?
Sebagai seorang musisi, dirinya mengakui dan menggambarkan bahwa ada hubungan yang sangat erat antara Yahudi dan Punk. Hubungan itu digambarkan sebagai sebuah kebudayaan yang saling berkaitan satu sama lainnya.
“Seseorang tidak akan mengira bahwa orang-orang Yahudi adalah bagian dari sebuah gerakan anti kemapanan,” kata Kaye.
Meski Yahudi memberikan kontribusi besar terhadap musik pop Amerika, Harold Steinbalt Direktur hubungan kebudayaan Institut Studi Yahudi (YIVO), mengatakan bahwa musik punk itu berbeda, karena kebanyakan para pendahulunya adalah orang-orang yahudi.
Markas besar musik Punk New York terpusat disebuah bar perkampungan kecil sebelah Timur, namun sudah ditutup tahun 2006. Pemilik bar Hilly Kristal mengatakan Joe Ramone yang menjadi icon punk di kotanya, dilahirkan dari kelurga Yahudi. Bahkan godfather punk sendiri, Lou Reed juga Yahudi.
Para panelis juga berharap para artis, entertain dan musisi yahudi memberikan pengaruh terhadap musik punk. Tetapi Stein dan semua panelis tidak mengkhawatirkan akan ada perubahan sikap dari masyarakat jika mengetahui bahwa ada hubungan agama dan identitas antara Punk dan Yahudi.
Sampai tahun 2006, bisa dibilang, sedikit sekali musisi yang menyadari akar Yahudi dalam musik punk. Bahkan pada tahun 70-an, banyak grup band yang memberi nama bandnya berasal dari bahasa Ibrani. Mereka baru sadar saat Steven Lee Beeber menampilkan diskusi dengan judul “Sejarah Rahasia Punk Yahudi”.
Menurut Kaye, punk sering digunakan sebagai salah satu propaganda anti-semit. Padahal semuanya itu hanya sebuah satir saja. Meskipun sampai sekarang band ini masih berpaham Nazi.
Sedangkan Manitoba dalam lagunya “Master Race Rock” (1975) mengatakan syairnya hanyalah sebuah satir dan menolak anggapan, kata dan gambar dalam lagunya mengandung racun. “Lagu ini dapat meredam emosi jika seseorang menjiwainya,”katanya./alhikmahonline.
0 komentar:
Posting Komentar