ALHIKMAHONLINE.COM -- Hasil tes DNA memastikan bahwa Nur Said alias Nur Hasbi dan Ibrahim bukan pelaku bom. Padahal, banyak media sudah kadung menyebarluaskan informasi ini.
Seperti dikutip portal detik.com, Polri telah memeriksa DNA keluarga Nur Said dan Ibrahim. Lantas, tim identifikasi membandingkan DNA keluarga Nur Said dan Ibrahim dengan DNA dua potongan kepala yang tertinggal di lokasi ledakan bom di JW Marriott dan Ritz-Carlton.
Padahal, seperti dilansir Vivanews.com, Rabu (22/7) publik terlanjut mengira bahwa sosok pria bertopi yang membawa tas dorong dan menggendong ransel adalah Nur Said alias Nur Hasbi, warga Temanggung, Jawa Tengah. Ketika VIVAnews menanyakan sekali lagi benarkah pelaku di Marriott baru berusia 16-17 tahun, Juru Bicara Polri, Inspektur Jenderal Nanan Soekarna memastikannya.
"Umurnya ya ini, 16-17 tahun," kata Nanan di Media Centre, Kuningan, Jakarta, Rabu 22 Juli 2009.
Lalu, siapa identitas pelaku? "Inisialnya dipastikan N, tapi belum tentu sama dengan Nur Said yang saat ini beredar," kata dia.
Ditambahkan Nanan Soekarna, pihaknya memastikan bahwa pelaku bernama N karena saat registrasi di hotel memakai nama tersebut.
Berdasarkan penyelidikan tim Disaster Victim Identification (DVI), ciri-ciri pelaku di JW Marriott adalah laki-laki, usia 16-17 tahun, kulit lebih putih, rambut lurus hitan dan pendek, tinggi badan 180 tahun, dan ukuran sepatu 42-43.
Sementara pelaku di Ritz Carlton adalah laki-laki, umur kira-kira 40 tahun, kulit sawo matang, rambut lurus, pendek, dan hitam, serta tinggi 165 centimeter
(detik/vivanews/alhikmahonline.com)
0 komentar:
Posting Komentar