Kontroversi berkaitan dengan hal ini bermula ketika pemain tim Brazil berlutut bersama pada pertandingan akhir Juni lalu di Johannesburg untuk berdoa setelah tim mereka berhasil mengalahkan tim AS dan memenangkan kejuaraan COnfederations Cup.
Selama pertandingan berlangsung, pemain Real Madrid Ricardo Kaka melepaskan kaos timnya dan memperlihatkan kaos dalamnya yang bertuliskan "I Belong to Jesus", FIFA kemudian diminta untuk mengeluarkan peringatan kepada federasi sepak bola Brazil atas sikap Kaka yang mengekspresikan keyakinan sentimen keagamaannya di lapangan.
Namun FIFA menolak mengeluarkan peringatan seperti itu.
"Kami hanya mengingatkan mereka tentang peraturan yang melarang memakai pakaian yang berisi pesan-pesan keagamaan," kata juru bicara FIFA kepada Al Arabiya, dan FIFA menekankan bahwa tidak aturan yang melarang mengekspresikan sikap keagamaan terutama setelah pertandingan usai.
"Kami tidak akan mengambil prosedur apapun untuk menentang hal tersebut karena dilakukan seusai pertandingan."
Aturan FIFA no 4 keputusan 1 menyatakan bahwa,"Pemain tidak boleh memperlihatkan slogan atau pakaian yang menampilkan iklan. Jika seorang pemain melepaskan baju kaosnya dan menampakkan pesan-pesan politik, agama atau pernyataan pribadi, maka dia akan dihukum oleh penyelenggara pertandingan atau oleh FIFA.
Walaupun peraturan FIFA tidak secara gamblang menyebutkan aktifitas keagamaan, namun hal tersebut menunjukkan adanya sikap yang menentang aktifitas selama pertandingan seperti melepas kaos, merayakan masuknya gol untuk beberapa waktu (seperti bersujud).Perubahan UU FIFA baru bisa dilakukan setelah ada permintaan dari konfederasi sepak bola yang memerlukan persetujuan dari 51 persen dari anggota komite eksekutif yang berwenang untuk memberikan suara.
Namun FIFA dan federasi sepak bola Spanyol dengan tegas melaksanakan peraturan FIFA no 4 tersebut, dengan dikenakannya hukuman pada pemain muslim asal Prancis Frederick Kanoute.
Pada bulan januari seorang pemain sepak bola muslim Prancis bernama Frederic Kanoute mendapat denda dari federasi sepak bola Spanyol atas sikapnya yang memperlihatkan kaos dalam yang bertuliskan "Palestina" dalam berbagai bahasa setelah ia berhasil memasukkan bola ke gawang dalam pertandingan Spanyol Cup. Dan FIFA tidak berkomentar tentang hal ini.Kanoute mengatakan sikapnya tersebut sebagai dukungan dan solidaritas terhadap warga Palestina yang menjadi korban kekejaman tentara zionis Israel sewaktu agresi militer Israel di Gaza akhir tahun lalu./eramuslim.
0 komentar:
Posting Komentar