Seorang pria Palestina yang ditampilkan sebagai "teroris" dalam film terbaru berjudul "Bruno", pada hari Selasa (28/7) mengatakan, dia tidak terkesan dengan mockumentary (dokumenter yang dibuat untuk mengejek) yang dibuat oleh Sacha Baron Cohen, seorang gay pecinta fesyen. Ia berencana akan menuntut.
Ayman Abu Aita mengatakan, dia bermaksud membawa komidian Inggris yang keterlaluan itu ke pengadilan, setelah dalam satu adegan dalam film itu dirinya digambarkan sebagai seorang pemimpin Brigade Martir Al-Aqsa, salah satu kelompok perlawanan di Palestina.
"Saya bukan anggota Al-Aqsa," kata Abu Aita, 44 tahun , anggota komite regional Fatah.
"Itu bohong, semuanya bohong. Kami dikhianati oleh laki-laki itu. Dia bilang, ia adalah seorang wartawan," kata Abu Aita, seorang penganut Kristen.
"Kami pikir dia adalah seorang wartawan asing dan kami berharap ia akan berbicara mengenai keadaan kami."
Abu Aita menambah daftar panjang korban penipuan komedian tersebut. Film "Bruno" dan film sebelumnya yang sukses besar, "Borat", menghadapi banyak tuntutan hukum.
Dalam "Bruno", Cohen berperan sebagai gay flamboyan Austria yang bekerja sebagai reporter fesyen. Dalam satu adegan dalam film itu ia mewawancarai seorang "teroris" selama pengembaraannya mencari ketenaran.
"Kami berpikir begini, apa yang belum pernah dillihat orang dalam film?" kata Cohen dalam acara televisi Late Show yang dipandu David Letterman baru-baru ini. "Menurut kami satu hal di antaranya, yaitu seorang komedian mewawancarai teroris."
Selama wawancara dengan Abu Aita, Bruno meminta agar diculik. Ia juga meminta agar Abu Aita dan rekan-rekan nya mencukur jenggot mereka, dengan alasan, "Raja Anda, Usamah, terlihat seperti raja penyihir yang kotor atau Santa Klaus yang tunawisma", merujuk ke Usamah bin Laden.
Ketika ditanya oleh Letterman, apakah menurutnya Abu Aita dan rekan-rekannya akan melihat film itu, Cohen menjawab, "Saya berharap pada Tuhan, semoga tidak."
Tetapi Abu Aita mengatakan dia telah melihat film itu keseluruhannya. "Saya sama sekali tidak seperti yang digambarkan," katanya.
Demikian pula dengan Brigade Martir Al-Aqsa. Seorang pejabat senior Al-Aqsa mengatakan kepada AFP bahwa kelompok itu tidak memberikan pernyataan resmi atas kasus itu. Tapi ia menambahkan, "Semua cerita itu sampah kotoran."/hidayatullah.
0 komentar:
Posting Komentar