GAZA--Pemerintah Israel menyetujui rencana pembangunan tembok di sepanjang perbatasan Mesir dalam upaya menghalangi migran ilegal. Tembok ini akan dibangun di samping dua perbatasan yang ada dekat kota Eilat di Laut Merah dan di dekat Jalur Gaza.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan itu diambil untuk mengamankan Yahudi Israel. Namun para pengungsi masih diizinkan untuk masuk Israel. Dalam beberapa tahun ini, ribuan migran memasuki Israel melalui Mesir. Sedikitnya 17 migran, sebagian besar orang Afrika tewas oleh polisi Mesir sejak bulan Mei.
Polisi Mesir mengatakan, mereka berusaha menghentikan penyelundupan manusia. Eritrea merupakan negara asal orang yang masuk secara ilegal dari Mesir ke Israel disamping Etiopia dan Sudan.
Hari Ahad, Netanyahu mengatakan menyetujui pembangunan tembok yang menghalangi rute penyusupan di sepanjang 266 kilometer perbatasan dan memasang peralatan pengintai canggih. Proyek itu akan menghabiskan biaya 270 juta dolar AS dan pembangunannya berjalan selama dua tahun.
"Saya mengambil keputusan untuk menutup perbatasan selatan bagi para penyusup dan teroris. Ini adalah keputusan strategis untuk mengamankan Yahudi Israel dan karakter demokratis," demikian pernyataan Netanyahu. Menurut dia, Israel masih akan terbuka bagi pengungsi dari daerah-daerah konflik./republika
0 komentar:
Posting Komentar