Pengadilan Kalahkan Hak Jilbab Sura Al-Shawk

Sura-Al-Shawk (19), pemain basket Muslimah Swiss gagal dalam tuntutan hukum atas pelarangan memakai jilbab saat bermain di pertandingan liga basket.
Sebuah pengadilan lokal di Kanton Lucerne mengatakan dalam sebuah keputusan yang diterbitkan Rabu (27/1), waktu setempat, bahwa larangan tidak melanggar hak-hak para pemain, yang Muslim.
Sura Al-Shawk, warga negara Swiss asal Iraq yang bermain untuk STV Luzern, meminta izin kepada asosiasi basket Swiss untuk memakai selendang jilbab.


ProBasket mengatakan pada bulan Agustus tahun lalu bahwa Sura tidak diperbolehkan menggunakannnya karena dapat meningkatkan risiko cedera dan olahraga harus netral dari agama.
ProBasket menyatakan bahwa pihaknya hanya menjalankan aturan yang telah ditetapkan oleh Federasi Basket Internasional (FIBA).

Sura dapat mengajukan banding dalam waktu 10 hari ke pengadilan yang lebih tinggi. Namun, hingga saat ini ia tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar.

Menunda
Kasus Sura ini sebenarnya berlangsung lama. Ketika itu, 21 Agustus 200,  Asosiasi Bola Basket Profesional Swiss,  mengeluarkan aturan yang tidak membolehkan pemainnya yang beragama Islam mengenakan penutup kepala (jilbab) selama berlangsungnya pertandingan liga. Peraturan tersebut dikeluarkan setelah adanya permintaan dari salah satu tim yang ikut bertanding, STV Luzem.
Pihak STV Luzem meminta izin agar  Sura Al-Shawk diizinkan mengenakan penutup kepala pada saat bertanding.

Namun  Asosiasi Bola Basket Profesional Swiss beralasan,  pihaknya hanya menjalankan aturan yang telah ditetapkan oleh Federasi Basket Internasional (FIBA). Dalam aturan FIBA disebutkan bahwa pertandingan olahraga basket haruslah netral dan tidak boleh menggunakan simbol-simbol agama, termasuk di dalamnya penutup kepala. Selain itu, dalam buku peraturan FIBA juga disebutkan bahwa segala macam aksesoris kepala dan rambut tidak diperkenankan untuk alasan keamanan.

Akibat pelarangan itu, Al-Shawk akhirnya terpaksa menunda debutnya sebagai pemain bola basket di liga Swiss.

Sebagaimana diketahui, warga Swiss keturunan Iraq ini memulai debutnya di liga bakset wanita tingkat wilayah sejak awal musim pertandingan yang dimulai Juli tahun 2009./hidayatullah.

0 komentar:

Posting Komentar