GP Ansor Terlibat Pengamanan Natal

Manado– Toleransi antar umat beragama dianjurkan Islam, namun caranya tidak boleh melanggar prinsip ajarannya, lakum diinukum wa liyadiin (untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku). Toleransi juga tidak boleh menjadikan ajaran agama menjadi objek permainan.
Di Sulawesi Utara (Sulut), Anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor Wilayah Sulut, terlibat langsung dalam pengamanan perayaan Natal yang berlangsung di gereja-gereja.

Tidak tanggung-tanggung, pengamanan di sejumlah gereja dan tempat umum dilakukan sejak malam Natal (24/12) dan akan berlanjut hingga Natal kedua 26 Desember 2009 serta Tahun Baru 1 Januari 2010.

Menurut Ketua GP Ansor Sulut Benny Ramdhani, pengamanan Natal dari GP Ansor ini dilakukan sebagai wujud toleransi yang terus dibangun antarsesama umat manusia di Indonesia.
Berdasarkan pantauan Antara, sejumlah anggota GP Ansor dan Remaja Mesjid berjaga-jaga di sejumlah gereja, seperti Gereja GMIM Paulus dan GMIM Sentrum Manado, GPDI Samrat serta beberapa Gereja Katolik.

Upaya pengamanan dilakukan unsur generasi muda Ansor --yang merupakan organisasi di bawah PBNU-- mendapat respons positif umat Kristiani di daerah itu, dengan mengharapkan selalu terjaga terus menerus.
Berbuat adil kepada siapapun, bahkan orang kafir, diperintahkan oleh Allah. bahkan Allah menyatakan cinta kepada orang yang berbuat adil. Sebaliknya, Islam melarang berbuat dzalim, walau terhadap orang yang kufur kepada Allah. Inilah akhlak Islam yang mulia dalam masalah toleransi terdapa pemeluk agama lain.


Namun, dalam masalah keyakinan dan ibadah keagamaan, Islam memberikan tuntunan sangat jelas. Jika mereka tetap pada kekafirannya, "Maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan"." (QS. Yunus: 41)

Allah sangat memuji sikap Nabi Ibrahim dan para pengikutnya yang beriman terhadap orang kafir dan ibadah mereka, "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja." (QS. Al-Mumtahanah: 4)/voa-islam.

0 komentar:

Posting Komentar