
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ikhwan Syam saat berbincang dengan Okezone di Jakarta, Senin (16/11/2009).
Ikhwan menjelaskan, banyak masyarakat mempersepsikan bahwa film 2012 merupakan penggambaran kiamat. Padahal, kiamat yang benar tidak seperti itu.
Makanya, importer film dan lembaga terkait harus menjelaskan kepada masyarakat, bahwa ini hanyalah tontonan yang penuh dengan rekayasa komputer. Sehingga, masyarakat tidak menganggap bahwa itulah kiamat.
Sebelumnya MUI Malang melarang masyarakat menonton film 2012 karena dikhawatirkan, akan merusak keimanan seseorang dalam mempercayai kiamat. Hari akhir atau yang biasa dikenal dengan kiamat, hanya ditentukan dan diketahui yang Maha Kuasa dan bukan manusia./okezone.
0 komentar:
Posting Komentar