
Pendapat itu disampaikan sebab film ”2012” becerita tentang hari kehancuran yang menjadi topik perbicangan semua orang. Tidak terkecuali dengan kalangan pemuka agama, karena kiamat sendiri diyakini oleh para pemeluknya. Sehingga ketika kemunculannya film “2012”, yang kebetulan bersamaan dengan tersebarnya isu ramalan suku maya tentang pemusnahan peradaban manusia pada tahun 2012, otomatis menjadi bahan yang menarik untuk diperbicangkan.
Sementara, MUI Jabar sendiri, menurut KH. Hafidz Utsman tidak merasa terganggu dengan film tersebut. Bagi mereka itu hanya sekedar tontonan biasa, tidak berbeda dengan film –film yang dulu sempat ada.
“Film itu sama saja dengan yang dulu-dulu, sama saja. Cuma itu film tidak sopan saja, mengingat para pemerannya punya kebiasaan menggunakan pakaian serba mini. Itu kan jauh lebih berbahaya, “ tambah Hafidz.
Hafidz sendiri menilai sejauh ini tidak ada pengaruh yang luar biasa terhadap umat dengan munculnya film sejenis “Independence Day” ini.
“Saya tidak melihat ada efek yang luar biasa pada umat. Akan tetapi bukan berarti saya membolehkan menonton. Saya tidak pernah bilang boleh nonton film, itu kan kurang bermanfaat, mendingan baca Al Qur’an atau beraktivitas yang bemanfaat. Jadi untuk apalah kita tonton-tonton yang begitu-begitu,” katanya.
Saat ditanya mengenai hari kiamat, Hafidz punya argumen tersendiri, “Hari kiamat kan sama-sama sudah kita yakini, bakal terjadi. Cuma itu menjadi rahasia Allah SWT. Jadi jangan gara-gara film kita terpengaruh, apalagi percaya pada ramalan. Yang penting kita persiapkan diri saja menjadi orang yang beriman. Dan yang saya tahu, kalau umat sudah jauh dari agama itu tandanya kiamat sudah dekat,” katanya mantap menutup perbincangan./Alhikmahonline.
0 komentar:
Posting Komentar