Jakarta – Indonesia berhasil menempati peringkat keempat jumlah perokok terbanyak di dunia. Sekitar 141 juta warga Indonesia tercatat menjadi pecandu rokok.
Hal tersebut terungkap dalam deklarasi Jaringan Mahasiswa Pengendali Tembakau di Auditorium Fakultas Kedokteran YARSI, di Jakarta.
Koordinator JMPT, Ekasakti Octohariyanto, mengatakan, peringkat pertama perokok terbanyak di dunia masih diduduki oleh China dengan 1.679 Miliar orang. Peringkat kedua Amerika Serikat dengan 480 Miliar perokok, serta posisi ke tiga Jepang dengan 230 miliar perokok.
Menurut Ekasakti, Pemeri ntah Indonesia hingga kini belum memiliki itikad baik untuk menekan angka perokok di Indonesia. Padahal menurutnya, rokok adalah senjata pemusnah massal yang kini menginvasi generasi muda penerus bangsa.
“Dimulai dengan tidak diratifikasinya Konvensi Pengendalian Tembakau Internasional hingga gagalnya mendorong RUU pengendalian produk tembakau terhadap kesehatan pada DPR RI 2004-2009. Padahal rokok jelas-jelas masalah kesehatan hulu,” ujar Ekasakti.
Bahkan Ekasakti mencurigai adanya kolusi antara Pemerintah dan Industri rokok.
“Menghadapi penjajahan industri rokok ini tidak sederhana. Pemerinah bisa saja terlibat, dimana dimungkinkan ada kerjasama dengan industri rokok,” sambung Ekasakti.
Sementara itu, Sekjen Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia, Sutarman mengatakan pemerintah Indonesia telah berhasil merugikan kesehatan masyarakat Indonesia dengan mendukung industri rokok di Indonesia.
“Inilah bukti dari gagalnya pemerintah dalam melindungi keterpurukan kualitas kesehatan masyarakat. Bukti bahwa pejabat pemerintah tidak peduli terhadap kesehatan masyarakat,” ujar Sutarman.
Sutarman dan Ekasakti pun mengatakan JMPT telah menggugat Pemerintah agar membebaskan masyarakat Indonesia dari penjajahan rokok tahun 2010 mendatang./voa-islam.
0 komentar:
Posting Komentar