Arab Saudi untuk pertama kalinya dalam sejarah pada hari Rabu kemarin telah membuka sebuah Universitas yang boleh bercampur antara laki-laki dan perempuan, sebuah kampus berteknologi tinggi dengan dana besar.
King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) diharapkan dapat menarik lebih dari 70 Dosen dan 800 mahasiswa dari luar negeri. Kampus ini dibangun di sepanjang pantai Laut Merah sekitar 80km sebelah utara pusat komersial kota Jeddah.
Upacara peresmian dipimpin langsung oleh Raja Abdullah bin Abdulaziz Al-Saud, serta beberapa pemimpin dunia, pejabat dan pejabat turut hadir dalam acara peresmian kampus ini.
KAUST telah terdaftar 817 mahasiswa yang mewakili 61 negara yang berbeda, 314 mahasiswa akan memulai perkuliahan pada bulan ini dan sisanya dijadwalkan untuk mendaftar pada awal 2010, kata para pejabat universitas.
Targetnya akan terdapat sekitar 2000 mahasiswa dalam waktu delapan sampai 10 tahun, dan dari jumlah tersebut, 15 persennya diharapkan adalah warga Saudi.
Universitas yang baru ini untuk para mahasiswi tidak diwajibkan untuk mengenakan pakaian Muslimah seperti berjilbab ataupun mengenakan cadar yang menutup wajah.
Mereka juga akan diizinkan untuk mengemudi, yang merupakan perbuatan tabu di negeri konservatif seperti Saudi.
Tidak seperti di universitas-universitas Saudi lain, mahasiswa laki-laki dan perempuan dapat bersama-sama kuliah dalam satu kelas dan bercampur baur di dalam kafe.
"Kami tidak akan menempatkan kuota bagi laki-laki dan perempuan," kata Menteri Perminyakan Ali al-Naimi, yang juga pimpinan dari King Abdullah University of Science and Technology (KAUST), pada konferensi pers, seperti dilaporkan Agence France Presse (AFP)
"KAUST memiliki segalanya termasuk asisten profesor - tanpa memandang jenis kelamin ," kata Niveen Khashab profesor pada ilmu kimia, salah satu dari lima perempuan yang ada di dewan fakultas.
"Ini adalah kampus," Basma Parker, pustakawan di KAUST, mengatakan kepada harian Saudi Arab News. "Anda dapat melakukan apapun yang Anda inginkan di sini.
"Para perempuan bisa mengemudi. Mereka bisa bekerja. Mereka dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan. Itu pilihan mereka jika mereka ingin datang ke sini."
Para pejabat berharap bahwa lembaga multi-miliar ini akan menjadi fondasi dari Kerajaan dalam upaya untuk memodernisasi kerajaan Saudi.
"Ini merupakan titik penting bagi masa depan Arab Saudi," kata Naimi, yang memiliki tanggung jawab utama untuk membangung dan mengembangkan KAUST .
Dengan lebih dari 70 ruang hijau, ruang senam, klinik, luas daerah pemukiman dan staf berkendara di sekitar kampus dengan mobil-mobil listrik - tidak ada alasan untuk meninggalkan kampus, dan aman dari ancaman polisi moral Saudi.
KAUST memiliki hardware dan peralatan modern senilai sekitar 1,5 miliar dolar yang akan diberikan selama dua tahun. Dan kampus ini telah memilki superkomputer tercepat di dunia dengan teknologi tinggi.
Para ahli mengatakan bahwa universitas ini akan menjadi universitas riset pertama di dunia yang dibangun dari bawah ke atas.
"Tidak ada hambatan dalam sains," kata Jasmeen Merzaban, seorang asisten profesor biokimia di universitas. "Apakah Anda seorang wanita atau seorang pria, anda dapat bekerja berdampingan tanpa melihat melihat jenis kelamin sama sekali. Ini semua didasarkan pada ilmu pengetahuan."
KAUST dijalankan oleh perusahaan minyak negara Aramco. Universitas ini berada di luar kendali departemen pendidikan Saudi.(fq/reu/iol)
eramuslim
0 komentar:
Posting Komentar