ALHIKMAHONLINE.COM--Sekjen Forum Umat Islam (FUI), Muhammad Al Khaththath melihat beberapa kejanggalan dalam klaim pertanggungjawaban 'Nurdin M Top ' di blog mediaislam-bushro.blogspot.com.
Kepada Alhikmahonline usai menghadiri Temu Ulama di Masjid Al-Fajr, Cijagra, Bandung, Sabtu (1/8), Al Khaththath mengatakan, ada 4 kejanggalan dalam blog itu. Pertama, Nurdin orang Malaysia tapi dalam keterangan resmi itu menggunakan bahasa Indonesia yang sangat baik.
Kedua, ada tulisan Amir Tandzim Al Qo'idah Indonesia adalah Abu Muawwidz Nur Din bin Muhammad Top Hafidzohullah. "Kalimat Hafidzohullah seperti rahimahullah artinya untuk orang ketiga. Kalimat ini tidak cocok. Secara bahasa berarti yang menulis bukan Nurdin tapi orang lain," katanya.
Ketiga, pernyataan itu dibuat beberapa hari setelah terjadinya bom, semestinya kalau memang dia pelakunya, saat bom meledak maka pada saat itu pula pernyataan disiarkan.
Keempat, di blog itu Penulis ingin menunjukan bahwa dia pejuang Islam, ingin menjaga Islam, menjaga kekayaan indonesia dan ingin menegakan Khilafah Rosyidah. tapi di komentar blog itu dibiarkan lepas yang isinya menghujat Islam dan tokoh-tokoh Islam. Mestinya pengelola blog bisa menyaring mana yang baik dan benar untuk ditampilkan.
Masih menurut Alkhattath, kejanggalan-kejanggalan ini sangat nampak setelah mantan komandan operasional Densus 88, Brigjend Suryadarma Salim sebelum kemunculan blog pengakuan bom, mengatakan di salah satu stasiun TV, bahwa dia menemukan dokumen yang ditinggalkan waktu penggerebakan dr. Azhari. Di dalam dokumen itu ditemukan bahwa 'Nurdin' adalah ketua Tandzim Al Qo'idah Indonesia dan mau menegakan Khilafah.
Jadi, tandas Alkhattath, setelah surya membuat opini bahwa Nurdin pimpinan AlQo'idah dan mau menegakan khilafah kemudian muncul blog mediaislam-bushro.blogspot.com. “kok ada hubungan apa, antara yang diungkap surya dengan blog itu. Apakah satu guru satu ilmu? Ini yang harus diungkap!” tegas Alkhaththath.
(m.yasin/alhikmahonline.com)
0 komentar:
Posting Komentar