Mantan Anggota NII: Korban Cuci Otak Bisa Gila!
2 Comments - 21 Apr 2011
Wartaislam.com - Pelaku cuci otak mampu membuat korbannya menderita. Bila tidak segera dipulihkan, korban cuci otak mengalami depresi berkepanjangan. Bahkan tidak sedikit jiwanya terganggu. "Kalau kelompok NII gadungan, rata-rata korbannya depresi usai berhasil keluar dari kelompok. Bisa gila!" ujar Adnan Fahrullah (40), mantan pencuci otak yang p...

More Link
Garis: Bom Cirebon Erat Kaitan dengan Upaya Pembusukan Umat Islam
1 Comments - 21 Apr 2011
Wartaislam.com - Kasus bom yang meledak di masjid Ad Dzikro Mapolresta Cirebon beberapa waktu lalu akhirnya menyudutkan kepada salah satu gerakan Islam tertentu. Hal ini sudah diduga oleh banyak pihak. PP Gerakan Reformis Islam (GARIS) dalam press releasenya yang diterima wartaislam mensiyalir bahwa pengeboman tersebut  erat kaitannya d...

More Link

Rusia Kembali Memanas

Pemerintah kota Nazran, provinsi Ingushetia, Rusia, memberlakukan tiga hari berkabung terkait peristiwa ledakan bom bunuh diri di kantor kepolisian setempat, Senin pagi tadi, 17 Agustus 2009.

Sementara itu, jumlah korban tewas akibat ledakan bom truk tersebut terus bertambah dan jumlahnya masih simpang siur. Hingga saat ini dikabarkan sedikitnya 20 orang tewas dan 60 orang luka-luka.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, pelaku pengeboman menabrakkan truk berisi 200 kilogram bahan peledak ke gerbang kantor kepolisian.

"Praktis semua mobil dan bangunan di kantor pusat kepolisian itu hancur," kata juru bicara pemerintah Kaloi Akhilgov, seperti dikutip dari laman stasiun televisi BBC. Pelaku dikabarkan ikut tewas dalam peristiwa tersebut.

Gubernur Ingushetia, Yunus-Bek Yevkurov, melalui juru bicaranya mengatakan, serangan tersebut diorganisir oleh militan yang mencoba membalas dendam tindakan militer Rusia untuk membasmi kelompok militan di wilayah pegunungan yang berbatasan dengan Chechnya baru-baru ini.

"Itu merupakan upaya untuk merusak situasi dan menimbulkan kepanikan," kata Yevkurov dalam sebuah pernyataan. Dia menyalahkan kelompok separatis Chechnya, Doku Umarov, atas serangan konvoi gubernur Juni lalu yang membuat Yevkurov terluka parah.

Dia juga menyalahkan Amerika Serikat, Inggris, dan Israel karena berusaha menciptakan ketidakstabilan di Kaukasus Utara./vivanews.



0 komentar:

Posting Komentar