Puluhan anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) Surakarta terlibat bentrok dengan sejumlah preman di sekitar simpang tiga Karangwuni Desa Dlimas Kecamatan Ceper, Klaten, Sabtu (1/8) sekitar pukul 23.00 WIB.
Kapolres Klaten AKBP Tri Warno Atmojo mengaku melibatkan mereka dalam razia yang dilaksanakan aparat kepolisian setempat. Berdasar keterangan yang dihimpun Espos dari berbagai sumber, insiden tersebut menyebabkan setidaknya empat orang anggota FPI mengalami luka pada bagian kepala dan tangan. Selain anggota FPI, sejumlah warga dilaporkan juga terluka terkena lemparan batu. Korban luka dari pihak FPI adalah Zakaria yang juga Ketua FPI Kabupaten Klaten, serta tiga anggotanya yang berinisial YM, PM dan MN.
Ketua Dewan Tanfidz FPI Surakarta, Choirul RS memaparkan, bentrokan bermula seusai 23 anggotanya merazia Gudang Mbok Jahe di RT 1/RW IV Kepanjen, Delanggu, pukul 20.30 WIB. Di gudang milik Agung Raharjo tersebut FPI mengaku menemukan 128 botol minuman keras (Miras) berbagai merk seperti Topi Miring, Anggur Putih (AP), Anggur Kolesom, Anggur Gingseng dan 70 liter ciu.
Miras yang menurut FPI ditemukan di Gudang Mbok Jahe tersebut selanjutnya dibawa ke Mapolsek Delanggu. Selanjutnya laskar yang dipimpin oleh juru bicara FPI, Yasri Abadi itu menuju Masjid Agung Klaten melalui Jl Raya Solo-Klaten. Sesampai Subterminal Penggung, Jambu Kulon, Ceper, mereka mendatangi dua kelompok orang yang sedang minum Miras.
”Saat diingatkan, Miras dibuang. Sampai di dekat Gudang Bulog 308 di Karangwuni, Ceper laskar dilempari dengan batu oleh 30-an preman. Polisi turun tangan, bahkan sempat melepaskan empat tembakan peringatan,” kata Choirul.
Kapolres Klaten Tri Warno Atmojo ketika dihubungi Ahad (2/8) menegaskan bahwa razia tersebut bukan dilakukan oleh FPI. Razia tersebut, menurut dia dilakukan oleh kepolisian dengan didampingi oleh FPI.
Di Solo, sempat terjadi ketegangan di Minapadi, Nusukan, Banjarsari antara warga dengan sekelompok massa. ”Tidak ada yang kami amankan, namun jika ada tindak pidana, tentu kami tindak,” tegas Kasatreskrim Kompol Suharyanto mewakili Kapoltabes Solo Kombes Pol Joko Irwanto, Ahad.
FPI vs Warga
I. Dipicu tak adanya respons Bupati Klaten Sunarna SE mengenai permintaan audiensi membahas peredaran Miras, dan fenomena maraknya peredaran Miras di Klaten, FPI merazia Gudang Mbok Jahe di RT 1/RW IV, Kepanjen, Delanggu, Sabtu (1/8) pukul 20.30 WIB.
II. Miras 128 botol berbagai merk disita FPI dari Gudang Mbok Jahe lalu diserahkan ke Polsek Delanggu.
III. Dua anggota FPI Surakarta memeriksa gudang milik Handoko di bagian selatan tower RS PKU Muhammadiyah Delanggu yang selama ini dikenal warga sebagai penjual Miras skala besar. Berdasar pantauan diketahui gudang dimaksud telah tutup.
IV. Laskar FPI meluncur menuju Masjid Agung Klaten melalui Jl Raya Solo-Klaten mengendarai sepeda motor. Di Subterminal Penggung laskar meminta dua kelompok orang yang sedang minum Miras untuk menghentikan aksi mereka. Permintaan laskar dituruti kelompok orang itu.
V. Laskar FPI melanjutkan perjalanan menuju Masjid Agung Klaten. Namun saat melintas di Jl Raya Solo-Klaten tepatnya di depan Gudang Bulog 308 Karangwuni mereka dilempari batu. FPI mengklaim, penyerang mereka itu mencapai 30-an orang dan menyebut mereka sebagai preman yang tak terima dengan aksi FPI.
VI. Empat anggota FPI cedera dan menyulut perlawanan FPI dengan melempari balik penyerang mereka. Aksi lempar batu berhenti saat aparat Polres Klaten turun tangan dan melepaskan empat kali tembakan peringatan.
Sumber: FPI Surakarta
[muslimdaily/espos]
sumber : muslimdaily
0 komentar:
Posting Komentar