ALHIKMAHONLINE.COM-- Forum Penyelamat Jawa Barat (Format Jabar) menggelar aksi penolakan somasi yang akan dilayangkan Pemprov Jabar, Kamis (30/07). Somasi tersebut akan diajukan karena Format Jabar dinilai telah mencemarkan nama baik Gubernur Jabar Ahmad Heryawan secara pribadi dan Pemprov Jabar secara institusi.
Keluarga Mahasiswa Bandung, salah satu dari empat belas perwakilan organisasi yang tergabung dalam Format Jabar, Melaui ketuanya, Andri Gunawan, mengatakan, pihaknya tidak akan takut akan ancaman tahanan penjara.
“ Kami tidak takut, karena penjara merupakan tempat para pejuang untuk mengasah diri. Jika kami dipenjara, kami akan sama terhormatnya dengan Soekarno, Hatta, Gandhi, juga Aung San Su Kyi. Ini merupakan kemunduran dari demokrasi,” cetusnya penuh semangat.
Oleh karena itu, dalam pernyataannya, Format Jabar tidak akan meminta maaf seperti yang ultimatum Gubernur melalui Kepala Bagian Humas Setda Propinsi Jabar, Dani Herdiana.
Aksi Berbuah Somasi
Sebelumnya, seperti diberitakan Alhikmahonline.com, Format Jabar menggelar diskusi terbuka dengan mengangkat tema “Evaluasi 1 Tahun Kepemimpinan HADE” di Gedung Indonesia Menggugat Bandung (27/07).
Keesokan harinya (28/07), diskusi tersebut ditindaklanjuti dengan aksi di Gedung Sate. Format Jabar memberikan rapor merah sebagai penilaian atas kinerja pasangan HADE dalam 1 tahun.
Seperti dikutip beritabaru.com, Format Jabar menilai, selain janji kampanye HADE belum ada yang terealisir, HADE terkait masalah bantuan kendaraan operasional bagi partai politik tertentu serta sejumlah tender bermasalah di lingkungan SOPD Pemprov Jabar. Namun, hal tersebut segera dibantah Dani Herdiana.
Dani menyatakan pihaknya menyayangkan pernyataan sikap Format Jabar itu. Menurutnya, tuduhan tersebut tidak mendasar karena berita itu masih sumir, tanpa adanya data sama sekali.
Kepada beritabaru.com Dani menambahkan, Gubernur tak pernah dan tidak akan pernah memberikan maupun membagikan bantuan kendaraan operasional untuk partai tertentu. Begitu juga dengan proses pengadaan barang dan jasa, yang hingga saat ini berjalan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Oleh karena itu, pihaknya menuntut Format Jabar untuk membuktikan tuduhannya tersebut. Jika tidak, Pemprov Jabar akan mengajukan somasi kepada Format Jabar untuk segera minta maaf secara terbuka melalui media cetak dan elektronik, baik lokal maupun nasional. Dan jika hal itu tidak dilaksanakan maka permasalahan ini akan diproses secara hukum
Hanya Tuntut Janji
Endik Sidik Abdurahman, salah satu penggas Format Jabar dari Hima Persis Bandung mengatakan, pihaknya hanya berusaha menuntut janji. “Kami hanya ingin Pak Gubernur menepati janjinya saat kampanye lalu. Kami memberikan kritikan pada beliau bukan berarti menyuruhnya turun. Tapi harus lebih peduli dengan merealisasikan janjinya dulu,” ungkap Endik menyayangkan.
Endik menambahkan, jika Pemprov Jabar tetap mengajukan somasinya, pihaknya akan melakukan aksi lagi dengan menurunkan lebih banyak massa. “Karena Pak Gubernur telah bertindak otoriter,” pungkasnya.
Sedangkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, ditemui di sela-sela acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di komplek Gedung Sate (30/07), dirinya tidak mau mengomentari hal ini. “Sudah nanti saja,” elaknya kepada Alhikmahonline.com.
(beritabaru/Lingga/Alhikmahonline.com)
sumber :Alhikmahonline.com
0 komentar:
Posting Komentar