Jamaah Haji Lanjut Usia Masih Bisa Berangkat



Hidayatullah.com--Indonesia akan mengirimkan 207.000 jamaah haji tahun ini, sama seperti tahun lalu. Namun masih tetap membolehkan orangtua. Pernyataan ini disampaikan Konsul Jenderal Indonesia di Saudi, Gatot Abdullah Mansyur.

"Namun, tahun ini kami tidak mengikutsertakan anak-anak, orang sakit, dan wanita hamil, karena ada pandemi flu babi," kata Gatot Abdullah Mansyur, dikutip Arab News Senin (27/7) kemarin.

Ia menambahkan bahwa Indonesia tidak mengecualikan calon jamaah usia lanjut, yang berarti mereka yang berusia 70 tahun ke atas, yang merupakan 20% dari total jamaah haji tahun ini, bisa ikut. Hal itu disebabkan belum adanya arahan langsung dari Kerajaan Saudi terkait masalah itu.

Ketika ditanyakan mengenai keputusan para menteri kesehatan di Kairo pekan lalu, yang melarang anak-anak dan orang jompo menunaikan haji tahun ini, ia mengatakan, "Kami sudah membacanya di media, tapi secara resmi kami belum diberi tahu."

Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbesar, dan rombongan jamaah haji setiap tahunnya juga yang terbanyak jumlahnya. Kuota haji untuk jamaah Indonesia adalah 207.000. Dari jumlah itu, 191.000 akan berangkat melalui penyelenggara dari pemerintah, dan sisanya 16.000 melalui penyelenggara swasta, demikian dikatakan Mansyur.

"Semua jamaah haji pemerintah dikelompokkan dalam satu kategori, dan akomodasi mereka di Makkah dan Madinah telah disiapkan," katanya, seraya menambahkan bahwa ongkos haji tahun ini tetap USD 3.000, sama seperti tahun lalu.

"Kami telah memilih penginapan untuk jamaah kami di kedua kota itu, dan kami mempunyai sistem pengembalian dana dari yang mereka bayarkan, terkait dengan seberapa jauh penginapan mereka." katanya.

"Paling jauh jamaah Indonesia akan menginap di tempat yang berjarak 7 km dari Masjidil Haram, dan transportasi mereka sudah disiapkan."

"Semangat orang Indonesia untuk menunaikan haji tetap tinggi, jadi masalah flu babi, dan dampak resesi dunia, tidak dianggap sebagai halangan," kata Masyur. "Bahkan banyak orang jompo dan yang sakit bersikeras untuk pergi haji dengan harapan mereka akan wafat di kota suci."

Tahun lalu 400 orang jamaah haji Indonesia meninggal dunia, karena keceakaan dan sebab-sebab alami. Jumlah itu menyusut 200 dari jumlah jamaah wafat di tahun 2007.

Setiap tahunnya ada lebih dari 150.000 orang melakukan umrah. Mansyur mengatakan Indonesia sekarang ini mempunyai daftar tunggu sebanyak 800.000 orang jamaah haji, 207.000 diantaranya sudah ditetapkan. "Perlu 3-4 tahun bagi kami untuk menghabiskan daftar tunggu itu. Mereka yang mendaftar sekarang, mungkin baru mendapat kesempatan berangkat 5 tahun yang akan datang."

Jamaah haji Indonesia diberikan pelatihan manasik haji selama 14 kali, sebelum mereka diberangkatkan. Demikian penjelasan Mansyur. [di/an/www.hidayatullah.com]

0 komentar:

Posting Komentar