Mantan pembantu Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu, menuntut sang istri, Sarah Netanyahu. Wanita itu menuding jika Sarah telah menyiksanya.
Pembantu yang bernama Lilian tersebut menyatakan, jika Sarah membayarnya dengan gaji yang minim dan memaksanya untuk bekerja di hari suci umat Yahudi, yakni Hari Shabbat. Lilian sendiri telah bekerja selama enam tahun di rumah Netanyahu di Caesarea, di utara Israel. Demikian diberitakan BBC, Sabtu (16/1/2010).
"Sarah Netanyahu menyiksa saya dan menggaji saya dengan upah yang kecil. Dia juga tidak membayar tunjangan serta memaksa saya bekerja di Hari Shabbat." ucap mantan pembantu tersebut saat mengajukan tuntutan di pengadilan Tel Aviv.
Sementara pengacara yang mewakili mantan pembantu itu juga menceritakan, jika kliennya dipaksa memaksa memakai empat pakaian bekerja yang berbeda untuk satu hari. Pengacara Lilian, Asaf Saraf juga menyebutkan jika kliennya tersebut sering dihina oleh majikannya.
Atas tindakan tidak menyenangkan tersebut, Sarah Netanyahu kini dihadapkan pada tuntutan kompensasi sebesar USD80,000 atau sekira Rp736 juta (Rp9,240 per dolar). Pihak Istri Perdana Menteri Netanyahu sendiri belum mau berkomentar atas kasus ini.
Sarah Netanyahu merupakan istri ketiga dari Benyamin Netanyahu. Tuntutan ini bukan yang pertama kali baginya. Sebelumnya mantan pramugari itu juga pernah berurusan dengan hukum pada akhir tahun 90-an silam. saat itu dirinya dituduh berlaku kurang menyenangkan terhadap seorang staf kantor Perdana Menteri./okezone
poto: rightpundits.com
0 komentar:
Posting Komentar