KOTA GAZA--Pesawat Israel pada Kamis menjatuhkan ribuan selebaran di Jalur Gaza memperingatkan warga menjauhi perbatasan itu sesudah pejuang Palestina menembakkan mortir ke Israel. Selebaran itu, yang dijatuhkan di Gaza utara dan kota Gaza, memperingatkan penduduk tidak berada dalam jarak 300 meter dari tapal batas dengan Israel, yang dijaga sangat ketat. "Siapa pun berada lebih dekat daripada itu akan dalam bahaya," kata selebaran dalam bahasa Arab tersebut.
Pejuang Palestina sebelumnya menembakkan beruntun lebih dari lima mortir, yang jatuh di dekat lingkungan Kerem Shalom, Israel, tanpa mengakibatkan korban atau kerusakan, kata juru bicara tentara. Akibatnya, Israel menutup perlintasan Kerem Shalom dengan Jalur Gaza "sampai pemberitahuan lebih lanjut", kata pernyataan kementerian pertahanan.
Israel merampungkan uji tata tangkal peluru kendali Iron Dome-nya, yang dirancang untuk memberikan tanggapan pada ribuan roket, yang ditembakkan ke Israel oleh Hamas dan Hizbullah, kata kementerian pertahanan. Pranata itu, yang dapat mencegat roket jarak pendek dan tembakan senjata berat, menjalani uji terahirnya dalam 48 jam belakangan, kata pernyataan. "Untuk pertama kali, Iron Dome menghadapi banyak ancaman secara serempak. Semua ancaman itu dicegat dengan keberhasilan penuh," tambah pernyataan tersebut.
Tahap berikut dalam pengembangan pranata itu adalah mencegatnya ke tentara. Israel mengharapkan pranata itu memberi alat untuk menghadapi tembakan roket dari Jalur Gaza, yang diperintah Hamas, dan dari Libanon. Gerilyawan Palestina menembakkan ribuan roket rumahan ke Israel selatan, yang mendorong serangan membabi-buta Israel terhadap gerakan Hamas di Gaza pada 27 Desember 2008.
Kelompok garis keras Libanon Hizbullah juga menembakkan sekitar 4.000 roket ke Israel utara dalam perang 2006 dengan Israel, yang sekarang percaya Hizbullah memiliki sekitar 40.000 roket. "Membuat Iron Dome bergerak akan mengubah keadaan politik dan keamanan Israel di kubu utara dan selatan," kata Pinhas Buchrs, direktur jenderal kementerian itu.
Serangan udara Israel pada Selasa malam mengenai sekelompok pejuang Palestina di Jalur Gaza, menewaskan satu orang dan melukai tiga lagi, kata pejabat Palestina. Tentara Israel, yang memastikan serangan ke daerah di dekat kota di bagian selatan Khan Yunis itu, menyatakan serangan tersebut "menyasar sekelompok pejuang, yang bersiap menembakkan roket ke Israel, menewaskan satu dari mereka dan melukai tiga yang lain, semua anggota Panitia Pertahanan Rakyat".
Brigade Salaheddin Nasser, sayar bersenjata dari Panitia Pertahanan Rakyat, mengeluarkan pernyataan mengumumkan kematian syahid Jihad Sumeri, anggota utama kelompok itu. Satu yang terluka berada dalam keadaan gawat, kata Muawiya Hassanein, kepala layanan darurat Gaza.
Serangan itu menandai kekerasan terkini di sepanjang perbatasan Gaza, yang biasa tenang sejak perang dilakukan Israel atas kelompok Hamas di Gaza pada 27 Desember 2008, sebagai jawaban atas penembakan roket, yang berahir dengan perjanjian gencatan senjata pada 18 Januari. Gencatan senjata itu secara luas diterima, sekalipun pelanggaran dilakukan oleh kedua pihak.
Jet tempur Israel pada Senin malam melancarkan dua serangan terpisah terhadap gerilyawan Palestina di bagian utara dan timur Jalur Gaza, tapi tak ada laporan mengenai korban, kata saksi dan sumber keamanan./republika.
0 komentar:
Posting Komentar