Islam4UK Membatalkan Aksi Pawai di Wootton Basset

LONDON-Sebuah kelompok Muslim Inggris, Islam4UK, Ahad (10/1) membatalkan rencana mereka untuk menggelar aksi pawai di Wootton Basset, salah satu kota yang dijadikan simbol perjuangan Inggris di Afghanistan.

Keputusan pembatalan pawai yang rencananya akan digelar di jalanan Kota Wiltshire itu membuat lega anggota parlemen serta para pemimpin komunitas Muslim Inggris.

Dalam sebuah tulisan di laman situsnya Ahad, mengatakan bahwa pesan yang ingin dismapaikan telah berhasil disorot, "penderitaan Muslim di Afghanistan", jadi pawai tidak lagi diperlukan.

"Tidak ada lagi yang bisa dicapai bahkan jika pawai itu berlangsung," kata pemimpin Islam4UK, Anjem Choudary. Namun ia menambahkan bahwa pembatalan ini tidak berarti mereka akan tetap diam pada kekejaman yang terjadi di Afghanistan dengan dalih berjuang untuk kebebasan dan demokrasi.

Sebelumnya, Islam4UK mengatakan bahwa mereka akan berparade ke seluruh penjuru Wootton Bassett, Wiltshire, dalam beberapa minggu mendatang. Kelompok tersebut menyatakan bahwa kegiatan itu diselenggarakan dengan tujuan mengenang kaum Muslim yang telah dibunuh atas nama demokrasi dan kebebasan.

“Cukup luar biasa, bahwa para tentara yang secara langsung maupun tak langsung berkontribusi dalam kematian kaum Muslim di sana diarak bagaikan pahlawan dan terlebih lagi dihormati atas genosida yang dilakukan,” ungkap Choudary.

Dalam surat terbukanya kepada keluarga tentara Inggris yang meninggal di Afghanistan,atau yang melayani di sana, Anjem Choudary mengatakan, “Kami mendorong Anda untuk memeluk Islam dan selamatkanlah diri Anda dan keluarga Anda dari api neraka.” Mereka juga mendorong agar para keluarga untuk “tidak percaya kepada kebohongan dan distorsi yang media Barat dan rezim-rezim non-Islam tentang Islam dan niat mereka yang sebenarnya. Islam berarti penyerahan diri dan Muslim adalah orang yang tunduk kepada kehendak Allah dalam hidupnya.”

Surat tersebut juga mengkritik politisi Inggris dan AS. “Publik Inggris sekali lagi dibohongi oleh politisi mereka tentang perang di Afghanistan,” tulisnya, “Apa yang dimulai sebagai memperjuangkan kebebasan dan demokrasi dan melindungi hak asasi manusia dari warga sipil dan untuk menemukan Syekh Osama bin Laden hingga kampanye untuk melindungi keamanan publik Inggris di rumah dan itu telah beralih dari promosi yang dapat diselesaikan tanpa menembakkan senjata dalam waktu 3 tahun menjadi sebuah aksi bersenjata yang dapat berlangsung selama 40 atau 50 tahun dengan memakan korban.”

Tentara, politisi dan warga kota, Wootton Bassett, di barat daya Inggris, telah mengutuk rencana perjalanan.
Mr Brown mengatakan, pekan lalu, bahwa apa pun yang menyebabkan penderitaan lebih lanjut kepada keluarga prajurit yang mati akan menjadi "menjijikkan dan ofensif."

Rencana aksi pawai itu juga telah ditentang oleh komunitas Muslim Wiltshire yang mengkhawatirkan akan adanya reaksi rasial jika pawai tersebut dijalankan.
Sebuah pernyataan di website kelompok itu mengatakan: "Kami, bersama dengan semua kelompok masyarakat Muslim lainnya di Wiltshire dan sekitarnya, termasuk Masyarakat Islam Bath dan Asosiasi Islam Swindon Thamesdown, mengutuk pawai itu.”

"Kami menyerukan kepada penyelenggara, Islam4UK, untuk tidak melanjutkan hal ini karena itu  merupakan untuk kepentingan keselamatan publik dan kaum Muslim yang mereka klaim mereka wakili serta menghormati hak-hak rakyat Wootton Bassett dan Wiltshire.

Meraka juga menyatakan akan meminta Anjem Choudary bertanggung jawab atas penyerangan dan penolakan yang dapat terjadi terhadap setiap Muslim di Wiltshire atau di tempat lain sebagai hasil dari rencana Islam4UK yang tidak bertanggung jawab dan tindakan tidak rasional itu./republika

0 komentar:

Posting Komentar